Suara.com - Pemerintah menciptakan Kartu Tani bagi kesejahteraan masyarakat. Dalam mensukseskan program nasional di bidang pertanian, pemerintah memang terus berinovasi dan menciptakan program-program yang menguntungkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy menjelaskan, pada dasarnya, Kartu Tani merupakan kartu debit seperti ATM dan bisa digunakan para petani untuk berbagai kebutuhan dan memenuhi keperluan pertaniannya.
"Kartu Tani diharapkan membawa dampak yang positif bagi semua kalangan. Tidak hanya bagi pemerintah dan pihak terkait saja, melainkan yang paling penting adalah manfaat bagi para petani," ujar Sarwonya, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Dengan memiliki Kartu Tani, terang Sarwo, petani akan mendapat sejumlah manfaat. Pertama, mendapat kepastian dalam memperoleh pupuk bersubsidi.
Pupuk merupakan komponen penting dalam sebuah pertanian, sehingga ketersediaan pupuk adalah hal mutlak.
"Dengan adanya Kartu Tani, para petani dapat menggunakannya dalam membeli pupuk bersubsidi. Langkah seperti ini juga efektif dalam menyalurkan pupuk bersubsidi tepat sasaran," jelasnya.
Keuntungan berikutnya, lanjut Sarwo, petani dapat melakukan penjualan hasil panen tanpa perantara. Menurutnya, kendala yang dihadapi oleh para petani adalah ketika musim panen tiba, yang mana hasil yang didapat tidak serta merta dapat dinikmati.
Pada saat itu, petani terpaksa menjual hasil pertanian kepada para tengkulak yang mengambil untung besar.
"Keberadaan Kartu Tani diharapkan akan memangkas praktik penjualan hasil pertanian yang tidak sehat ini, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani," tambahnya.
Baca Juga: Kementan Serahkan Bantuan Alat Mesin Pertanian di Kediri
Di sini, para petani dapat dengan mudah melakukan penjualan secara langsung ke Bulog selaku off taker. Mereka cukup membawa kartu tani dan menimbang hasil panen.
Hasil panen akan di-input dan muncul besaran pembayaran di server SINPI, dan akan dikirimkan ke HP petani via SMS. SMS tersebut berisi nilai jual hasil panen, dan nantinya akan langsung masuk ke rekening petani.
Keuntungan lainnya, kemudahan pembayaran kredit usaha. Ketika petani mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil penjualan selama masa panen, maka dana yang dimiliki bisa digunakan untuk unit usaha lainnya.
Dengan menggunakan Kartu Tani, mereka pun dapat mengajukan kredit usaha di lembaga perbankan dan keuangan yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Kartu Tani juga bisa digunakan untuk memverifikasi data para petani ketika melakukan pengajuan pinjaman kredit usaha.
"Dengan demikian, semua proses akan berjalan lancar, karena data-data langsung masuk ke Kartu Tani tersebut," tambahnya.
Sarwo menambahkan, masalah lain yang ada dalam pertanian adalah masih adanya petani yang belum menggunakan rekening bank untuk menyimpan uang hasil panen mereka. Cara yang digunakan masih konvensional, hal ini bisa ditemui di beberapa daerah.
Berita Terkait
-
Kementan Ikutsertakan Para Petani Sumsel dalam Asuransi Usaha Tani Padi
-
Kementan Ajak Petani di Banten Ikut Asuransi Usaha Tanaman Padi
-
Jadi Negara Produsen Terbesar, Gambir Indonesia Siap Penuhi Pasar Dunia
-
Pencopotan Pejabat Kementan Terkait Kasus Bawang Putih Tak Salahi Aturan
-
Kembalikan Kejayaan Rempah Nusantara, Kementan Ekspor Pala ke Belanda
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global