Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meninjau pembangunan tahap I Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Jalan Pemancar RRI Jalan Raya Bogor, Sukamajaya, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/8/2019). Dalam tinjauannya itu JK mendengarkan sejumlah keluhan di balik lambatnya pembangunan tahap I.
JK tiba di lokasi sekitar pukul 08.33 WIB didampingi oleh Menteri PAN-RB Syafruddin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Titik pertama yang JK kunjungi ialah lokasi pembangunan untuk area sarana dan prasarana dalam kampus.
Dari keterangan yang disampaikan oleh pihak kontraktor, pembangunan UIII baru mencapai tahap 40 persen.
"Mungkin bapak lihat tower ini kita baru bisa kerjakan spot-spot yang harus dibenarkan. Lalu ketiga pekerjaan drainase, di samping jalan warna biru ini karena permasalahan tower-tower ada," kata salah satu pihak dari kontraktor PT Brantas Abipraya kepada JK.
Tower yang dimaksud ialah merupakan tower pemancar sinyal yang berdiri di tengah-tengah area pembangunan kampus UIII.
Kemudian JK melanjutkan tinjauan ke titik kedua yakni konstruksi pembangunan perumahan dosen, asrama mahasiswa dan rehabilitasi bangunan MEP. Rencananya di luas bangunan 12.532,96 meter itu akan dibangun 224 kamar untuk non difabel dan 16 kamar untuk difabel.
Untuk pembangunan perumahan dosen dan asrama mahasiswa yang sedang dibangun oleh PT Wijaya Karya, anggaran yang digelontorkan sekitar Rp 154,3 miliar.
Saat itu JK sempat bertanya soal konstruksi pembangunan asrama mahasiswa.
Baca Juga: Wapres JK Berharap Warga Papua Menerima Permintaan Maaf
"Ini asrama dan ruangan?" tanya JK.
"Iya asrama dan ruangannya ini, pak. Kita sudah selesaikan beberapa unit juga, satu ruangan itu 15 meter untuk satu mahasiswa dan ada balkon 4 meter persegi. Itu juga sudah cukup nyaman," ujar Yulianto.
Setelah itu, JK lanjut meninjau titik ketiga yakni pembangunan gedung rektorat, gedung fakultas, dan kawasan tiga pilar Kampus UIII.
Untuk pembangunan tersebut dikerjakan oleh PT Waskita Karya. Pembangunan itu rencananya akan dibangun gedung rektorat dengan luas 2.344 meter persegi dan gedung fakultas 4.889 meter persegi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/6/2018).
Rencana pembangunan Kampus UIII, kata Jokowi, sudah dirancang selama dua tahun lalu. Namun, peletakan batu pertama baru bisa dilakukan hari ini karena pemerintah sulit mendapatkan lokasi yang pas.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini
-
Kekayaan Rilke Jeffri Huwae, Dirjen Gakkum yang Dikritik Menteri Bahlil
-
COO Danantara Beberkan Alasan Turunnya Penambahan Modal ke Garuda Indonesia Jadi Rp 23,67 T