Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ikut bersuara soal hasil riset Bank Dunia yang menyebut 33 perusahaan China enggan masuk ke Indonesia. Menurut Fahri, biang keroknya adalah di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri.
Hal itu dikatakan Fahri Hamzah di akun Instagram pribadinya @fahrihamzah.
"Semua kata kuncinya ada di kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi. Karena leadership negara yang dapat menggerakkan birokrasi dan seluruh struktur dan sumber daya negara ada di sana. Jadi biang keroknya ada di kabinet. Jangan cari di tempat lain!" Kata Fahri Hamzah seperti dikutip dari Instagram, Minggu (8/9/2019).
Fahri melanjutkan, kondisi seperti ini harusnya membuat para menteri di kabinet kerja mundur. Pasalnya, alih-alih menghadirkan investor, tapi kenyataannya malah menghadirkan rentenir untuk berutang.
"Kembali kepada kekagetan Presiden Jokowi seharusnya membuat kabinet itu mundur massal. Kelakuannya sok yakin, ternyata enggak ada kebijakan yang dapat meyakinkan investor untuk berpartner malah yang datang adalah rentenir. Utang tambah banyak dan anak cucu kita akan menanggung," tutur dia.
Fahri menambahkan, yang dibutuhkan investor hanya kepastian bisnis dalam negeri apakah menguntungkan atau tidak. Selain itu, birokrasi perizinan juga jadi penghambat investor yang masuk ke Indonesia.
"Selain UU investasi yang sebetulnya sudah bagus. Iklim usaha dan kepastian lah yang ditunggu dari birokrasi negara yang profesional. Dengan segala maaf birokrasi negara kita masih belum banyak berubah," pungkas dia.
Untuk diketahui, hasil riset Bank Dunia menyebut, dalam kurun waktu Juni sampai Agustus 2019, dari 33 perusahaan China 23 perusahaan memilih Vietnam untum relokasi. Sisanya 10 perusahaan merelokasi ke Malaysia, Thailand, serta Kamboja.
Baca Juga: Empat Alasan 33 Perusahaan China Ogah Masuk ke Indonesia
Berita Terkait
-
Empat Alasan 33 Perusahaan China Ogah Masuk ke Indonesia
-
Kunjungi Oman dan India, DPR Bawa Catatan Penting Soal Perlindungan PMI
-
Pimpinan Disebut Dukung RUU KPK, Laode Tantang Balik Fahri Hamzah
-
DPR Revisi UU MD3, Fahri Hamzah: Mungkin Sinyal Rekonsiliasi dari Jokowi
-
Fahri Hamzah Sebut Ada Pimpinan KPK Usul Revisi UU KPK Dilanjutkan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto