Suara.com - Pulau Komodo rencananya akan ditutup selama satu tahun terhitung sejak 1 Januari 2020. Mengetahui akan adanya rencana penutupan tersebut, warga di Pulau Komodo Kabupaten Manggarai Barat pun melakukan penolakan.
Penolakan yang dilakukan warga bukanlah tanpa alasan, terlebih mata pencaharian warga sekitar salah satunya berasal dari sektor pariwisata.
"Kami warga di Pulau Komodo ini menolaknya, karena menurut kami justru akan merugikan kami yang selama ini sudah mata pencahariannya di sektor pariwisata," kata Ketua Pemuda desa Komodo, Akbar M di desa Komodo, Pulau Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (23/9/2019).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan wacana penutupan Pulau Komodo yang direncanakan akan dilakukan pada Januari 2020 mendatang.
"Namun setelah Sail Komodo tahun 2013 lalu hampir seluruh warga di desa itu beralih profesi di sektor pariwisata yang sangat menjanjikan," tutur dia.
Oleh karena itu menurut dia, jika memang wacana tersebut terealisasi maka sudah pasti 500 kepala keluarga dengan jumlah warga sekitar 1.800 jiwa itu akan kebingungan mencari pekerjaan baru.
Disamping itu juga kata Akbar, warga di desa Komodo di Pulau Komodo itu juga sudah sepakat tak ingin dipindahkan ke daerah lain, karena memang mereka adalah warga pertama yang mendiami pulau itu, sebelum pulau itu ditetapkan sebagai pulau konservasi.
"Mereka (pemerintah pemprov) bilang akan merelokasi, tetapi kami menganggap mereka ingin mengusur kami dari pulau ini dengan embel-embel konservasi. Padahal ada tujuan lain untuk urusan bisnis nanti di pulau ini," tambah dia.
Oleh karena itu, kata dia, jangan mengantasnamakan konservasi, tetapi ada tujuan lain di balik wacana penutupan dan relokasi itu.
Baca Juga: Status Pulau Komodo Ditutup Belum Jelas, Travel Bingung Jual Paket Wisata
Sementara itu seorang warga di Desa Komodo Irvin H juga mulai kebingungan jika wacana penutupan dan relokasi itu benar-benar terjadi.
"Selama ini untuk menyekolahkan dan menguliahkan anak-anak saya dari hasil saya bekerja di sektor pariwisata. Jika ini terealisasi akan menjadi masalah buat saya dan keluarga saya," tuturnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini