Suara.com - Brigade Alat dan Mesing Pertanian (Alsintan) merupakan pengelola dan pengendali distribusi pemanfaatan alat mesin pertanian. Petani dapat memanfaatkannya dengan sistem pinjaman untuk meningkatkan produksi pertanian.
Hal ini dikemukakan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy. Ia mengatakan, petani dipersilakan memanfaat alsintan di Dinas Pertanian atau Kodim setempat, dengan tinggal membuat surat permohonan melalui gabungan kelompok tani (gapoktan) di wilayah masing-masing.
"Di Brigade Alsintan tersedia berbagai alat pertanian modern, seperti traktor roda dua, traktor roda empat, transplanter (penanam) dan pompa air, serta excavator atau backhoe, yang semuanya dalam kondisi baik," ujarnya, Jakarta, Minggu (29/9/2019).
Menurut Sarwo, alsintan tersebut dititipkan Kementan untuk membantu petani dalam rangka mewujudkan swasembada tanam.
"Mekanisme peminjaman tersebut untuk memperjelas siapa yang bertanggung jawab atas peminjaman. Silakan membuat surat melalui gapoktan. Kalau alsintan yang dimaksud tersedia atau tidak sedang dipakai petani lain, bisa langsung dipakai," ujarnya.
Kementan berharap, masing-masing daerah memiliki Brigade Alsintan untuk. Brigade ini, lanjutnya, menjadi pengelola Alsintan agar penggunaannya lebih maksimal.
Sarwo menambahkan, Brigade Alsintan dibentuk dengan dilandasi temuan ribuan alsintan yang hanya dibiarkan menganggur. Padahal untuk pengadaan alsintan ini, pemerintah sudah mengeluarkan dana yang tidak sedikit.
"Brigade ini menjadi pengelola alsintan, agar penggunaannya lebih maksimal. Kami akan mengubah cara penanganan alsintan. Bila di kelompok tidak maksimal, maka pengelolaannya diserahkan ke Brigade," kata Sarwo Edhy.
Sarwo mengatakan, Brigade Alsintan adalah tim yang memonitor penggunaan alsintan setiap harinya.
Baca Juga: Ini Strategi Kementan Hadapi Kemarau Panjang
"Budaya kita, selesai tanam pangku tangan, sehingga alat akan digunakan saat tanam lagi. Untuk itu dibuat brigade supaya tidak ada lahan tidur, dan kerja optimal," ujarnya.
Dia mengatakan, brigade akan memonitor. Jika ada alsintan yang tidak optimal, maka alat dipindah ke kelompok tani tetangganya.
Traktor roda 4 diminta untuk kerja 2 hektare per hari dan traktor tangan 0,2 hektare per hari. Hal ini yang harus dipenuhi petani dari penggunaan alsintan.
"Kami ingin alat dan mesin pertanian betul-betul optimal dan tidak ada yang disimpan," tuturnya.
Brigade Alsitan memiliki jaringan komunikasi melalui Whatsapp group, di mana tiap brigade memonitor 4 sampai 5 traktor di tiap kelompok tani.
Berita Terkait
-
Kementan Tingkatkan Kesadaran Masyarakat pada Bahaya Rabies
-
Kementan Lepas Ekspor Produk Olahan Kakao ke Amerika Serikat
-
Setelah Bertemu Menteri Pertanian, Ini Kesan Para Mahasiswa
-
Kementan Sosialisasikan Permentan 43/2019 tentang Peraturan Pestisida
-
Mentan Dialog Bersama 150 BEM Fakultas Pertanian se-Indonesia
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Lagi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Bank Jadi 3,5 Persen
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup