Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta para demonstran tidak membuat kericuhan saat menyampaikan aspirasinya menentang revisi KUHP dan UU KPK.
Tujuannya, kata dia, agar kondisi ekonomi nasional tidak terganggu akibat situasi politik yang cukup memanas akhir-akhir ini.
"Harapannya, selama aspirasi disampaikan di dalam koridor ini adalah dinamika demokrasi yang sehat. Selama dia tidak anarkistis dan menciptakan suasana yang kerusuhan," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Selasa (1/10/2019).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini tak mempermasalahkan demonstrasi, karena merupakan bagian dari demokrasi yang sehat.
Namun, jika situasinya berakhir ricuh tentunya sangat disayangkan oleh Sri Mulyani, karena akan merugikan banyak pihak termasuk juga kepada negara.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi bakal makin kuntet akibat maraknya aksi demonstrasi yang menentang revisi Undang-Undang (UU) Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) dan UU KPK.
Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan jika para anggota dewan tidak memenuhi permintaan para pendemo nasib Indonesia akan sama dengan yang terjadi di Hongkong.
"Awalnya kan hongkong soal penolakan ruu ekstradisi tapi meluas ke soal lain," kata Bhima saat dihubungi Suara.com, Selasa (1/10/2019).
Bhima menambahkan kondisi Hongkong saat ini amburadul dengan adanya demonstrasi besar-besaran di sejumlah kota, akibatnya sektor ekonomi negara tersebut anjlok cukup drastis. Kondisi ini juga mengancam Indonesia karena situasinya hampir sama.
Baca Juga: Alasan Khusus Sri Mulyani Senang Ada Pembangunan Infrastruktur di Semarang
"Realisasi pertumbuhan ekonomi (Indonesia) bisa anjlok dibawah 5 persen," kata Bhima.
Dia bilang, risiko ganggu ekonomi jelas besar kata Bhima kalau jalan sampai di blokade, arus logistik terganggu bukan saja di Jakarta tapi juga di daerah.
"Ekspor impor terdampak, sampai timbul sentimen negatif terkait instabilitas politik," ucapnya. [Mohammad Fadil Djailani]
Berita Terkait
-
Survei: 77 Persen Warga Dukung Aksi Mahasiswa Demo DPR RI
-
Jika Temu Jokowi dan BEM Disiarkan TV, Putra Nababan: Kurang Efektif!
-
Gara-gara Tulisan di Poster Aksi, Aktivis FMN Purwokerto Dipersekusi
-
Usai Salat Berjamaah di Dekat DPR, Mahasiswa Bersalaman dengan Polisi
-
Tolak RKUHP dan UU KPK, Mahasiswa Bawa Peti Mati Hitam ke Depan Aparat
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
Terkini
-
QRIS Indonesia Siap Tembus Korea Selatan, Digunakan Tahun Depan!
-
Toyota Tsusho Siap Investasi Rp 1,6 Triliun untuk Olah Timah dan Tembaga di Indonesia
-
Cara Transaksi Saham Antar Akun RDN Sekuritas
-
Cara Daftar Antrean KJP Pasar Jaya November 2025 Lewat HP
-
6 Penyebab Pengajuan KTA Ditolak, Simak Caranya agar Pinjaman Disetujui
-
Profil Sulianto Indria Putra, Gen Z Punya Ratusan Miliar hingga Naik Jet Pribadi Berkat Kripto
-
Tips Mendapatkan Kredit Tanpa Agunan, Apa Saja Syaratnya?
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Apa Itu Reversal Rekening? Penyebab dan Cara Mengatasinya
-
Danai Proyek Peternakan Ayam Rp 20 Triliun, Danantara Mau Lapor ke DPR