Suara.com - Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) menyebut sebanyak 18 pesawat milik Sriwijaya Air tak laik terbang akibat maintenance/perawatan yang dilakukan Garuda Indonesia Group disetop pasca kisruh dengan manajemen Sriwijaya Group.
Setelah kembali rujuk dan menjalin kerjasama, Garuda Indonesia kini siap untuk melakukan maintenance kembali ke 18 pesawat milik Sriwijaya Air tersebut.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan, membutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk melakukan perawatan dan pengecekan terhadap 18 pesawat milik Sriwijaya Air, agar kembali mendapatkan sertifikasi laik terbang.
"Sriwijaya memang kita stop layanan untuk maintenance-nya, sekarang kita sudah resume untuk kembali beroperasi namun tidak langsung, perlahan, kita harapkan dalam waktu 2 bulan kedepan sudah normal seperti sebelumnya," kata Ari saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Kata Ari saat ini Sriwijaya Air memiliki 30 armada pesawat, namun yang laik terbang hanya 12 armada saja.
"Sekarang yang sudah dioperasikan sekitar 12 dan bertahap kita akan tambah terus, nanti kita update ke market," ungkap Ari.
Ari mengungkapkan setelah diperbaiki dan mendapatkan perawatan yang baik semua armada milik Sriwijaya Air akan kembali normal seperti sedia kala.
"Pasti dong, kalau Garuda standar safety tinggi," katanya. (Fadil)
Baca Juga: Rujuk, Bos Garuda Minta Citilink Cabut Gugatan untuk Sriwijaya Air
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Daftar Kementerian dan Instansi CPNS 2026, Diprediksi Bakal Buka Seleksi
-
BRI Sahabat Disabilitas, Dorong Difabel Berdaya Melalui Kegiatan Pelatihan dan Pemagangan
-
Influencer Tak Bisa Sembarangan, OJK: Harus Jujur Jika Endorse Produk Keuangan
-
Pakar Nilai Pengoperasian SPBU Kantong Bisa Tangani Masalah Stok BBM saat Bencana
-
Singgung SPBU Swasta Ogah Beli Base Fuel dari Pertamina, Bahlil: Jadi Aja Tukang Pijit!
-
Rencana Bandara Kertajati Jadi Pusat Bengkel Pesawat Terwujud, Pembangunan Tahap 1 Jalan
-
Mengenal Skema Ponzi: Dugaan Borok di Balik Bisnis Vendor Ayu Puspita Dinanti
-
Mendag Busan Mulai Kecangkan Ikat Pinggang Jaga Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
Operasi Tambang Emas Terafiliasi Astra International di Tapanuli Dibekukan KLH, Ini Kata Bahlil