Suara.com - Komite Akreditasi Nasional (KAN) memberikan acungan jempol terhadap kompetensi unit laboratorium Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT), Kementerian Pertanian (Kementan). Setiap kali BPMPT mengikuti uji profisiensi, lembaga ini selalu memperoleh predikat in layer, artinya data hasil pengujian tersebut masuk dalam persyaratan data yang mendekati nilai sebenarnya.
"Kompetensi BPMPT tidak diragukan lagi. Terakhir KAN mengadakan uji profisiensi kadar residu pestisida metidation dan karbofuran pada Tomat, hasilnya keluar September 2017 dan BPMPT juga memperoleh in layer semua," demikian diungkapkan Asesor KAN, Mulyadi Benteng di Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Akan hal ini, Kepala BPMPT, Trias Retno Wardhani mengatakan, Kementan melalui BPMPT sangat concern padakebutuhan produk pertanian dari sisi kualitas atau mutunya. Seperti halnya produk yang bebas residu pestisida pasti akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Dengan peralatan laboratorium yang canggih, lanjut Trias, tentunya perlu selalu diuji keabsahannya. Hasil pengujian laboratorium menjadi bagian yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, sehingga diperlukan mekanisme dalam memantau keabsahan data yang dihasilkan oleh laboratorium.
"Kompetensi laboratorium yang kami miliki akan menunjang hasil pengujian untuk diterima secara regional dan internasional," ujarnya.
Lalu bagaimana caranya untuk mengetahui kompetensinya?
Trias menyebutkan, salah satunya dengan mengikuti uji profisiensi. Setiap tahun, BPMPT rutin mengikuti Uji Profisiensi Pengujian Residu Pestisida, baik lingkup nasional maupun internasional.
Untuk pengujian kadar residu pestisida bahan aktif Lindane dan BHC pada komoditi Ginseng, BPMPT dapatkan predikat in layer dalam program uji profisiensi tingkat internasional dari Asia Pacific Metrology Programme - Asia Pasific Laboratory Accreditation Cooperation (APMP-APLAC).
"Ini menandakan bahwa laboratorium Kementan sudah professional dan terpercaya, hasilnya ada di dokumen Final Report yang disampaikan Government Laboratory of Hongkong (GLHK), sekitar bulan Juli 2019 lalu," bebernya.
Baca Juga: Kementan Dorong Pengendalian Penyakit Blas dengan Agens Hayati
Selain itu, Trias menyebutkan, BPMPT juga rutin tiap tahun mengikuti uji profisiensi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Ditstandalitu Kementerian Perdagangan sebagai Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) bidang uji residu pestisida.
Saat ini sedang mengikuti uji profisiensi pengujian multi residu pestisida pada beras cokelat. Selain itu juga ada permintaan kepada BPMPT untuk melakukan uji banding antar laboratorium.
"Terakhir, kami berharap semakin banyak publik yang tahu kompetensi laboratorium dari hasil Uji Profisiensi yang diraih BPMPT supaya dapat meyakinkan dan menambah kepercayaan mereka untuk mendapatkan hasil uji yang akurat," tukasnya.
Berita Terkait
-
Kementan Komitmen Ciptakan Pemerataan Pembangunan Sektor Pertanian
-
5.353 Petani Sumut dan Sumbar Asuransikan Padinya lewat Program AUTP
-
Tingkatkan Daya Saing, Pemerintah Perluas Penanaman Kakao
-
Percepat Pemulihan Bencana di Sinabung, Kementan Beri Bantuan Benih Jagung
-
Kementan Tingkatkan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai secara Khusus
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Pemerintah Tegaskan: Gunung Lawu Tak Masuk Area Kerja Panas Bumi
-
Mengubah Daster Jadi Fashion Elegan, UMKM Binaan BRI Findmeera Buktikan Perempuan Bisa Berdaya
-
PNM & Menteri PKP Berikan Pembiayaan Terjangkau untuk Renovasi Rumah Usaha Nasabah Mekaar di Malang
-
Merdeka dari Kegelapan, Cerita Warga Musi Banyuasin Akhirnya Nikmati Terang Lewat BPBL
-
Cara Mengecek BLT Rp900 Ribu Oktober 2025, Kapan Cair? Ini Jadwal Penyalurannya
-
Cakap Digital, Bijak Finansial: Sinergi Suara.com dan Bank Jago untuk Tingkatkan Kualitas Guru
-
Guru Besar UGM Prof Nindyo Pramono: Kerugian BUMN Bukan Korupsi, Asal Penuhi Prinsip Ini
-
Pengusaha Logistik Catat Pengiriman Barang Besar Tumbuh Double Digit
-
Suara.com Gandeng Bank Jago, Ajak Guru Cerdas Kelola Finansial dan Antisipasi Hoaks di Era Digital
-
Siapa Pemilik Indonesia Investment Authority? Luhut Usul Dana Rp50 Triliun untuk INA