Produksi unit bus listrik menggunakan 40 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN), sisanya masih impor seperti komponen utama baterai, motor, dan kontroler.
Moeldoko mengungkapkan, kekinian PT MAB masih melakukan riset untuk bisa memproduksi baterai lithium dan motor.
Dengan demikian, kendaraan listrik PT MAB ditarget 100 persen memakai baterai dalam negeri paling lambat dua tahun ke depan. Sedangkan pemakaian komponen motor dalam negeri, paling lama terwujud empat tahun ke depan.
"Nanti pemakaian komponen dalam negeri menjadi 100 persen saat kami memproduksi baterai dan motornya. Sekarang sedang riset soal motor. Paling lama empat tahun lagi," kata dia.
PT MAB kekinian tengah mengebut produksi untuk memenuhi target permintaan dari berbagai pihak.
Misalnya, PT Paiton energy sejumlah 4 unit, Perum PPD 110 unit, dan berbagai perusahaan maskapai untuk operasional bus di bandara.
"Satu unit bisa dikerjakan tiga Minggu, kalau sudah produksi pesanan satu bulan bisa selesai 100 unit atau perhari lima unit," katanya.
Saat ini, produksi bus listrik dikerjakan pada dua tipe, yakni low deck bagi segmen bus listrik angkutan massal seperti Trans Jakarta, dan hight deck untuk bus angkutan karyawan atau bus pariwisata.
"Dimensinya ada 12 meter untuk bus angkutan massal, 8 meter dan ke bawah untuk angkutan sekelas angkutan kota," katanya.
Baca Juga: Setelah Bus, PT MAB Akan Produksi Angkot Listrik
Moeldoko mengatakan, pada penyerahan produksi perdana bus elektrik kepada PT Paiton Energy, Sabtu siang, membuktikan perusahaan sekelas PT Mitsui, selaku operator pembangkit listrik Paiton Jatim, mengakui kehandalan dan kebutuhan bus ramah enegi dan lingkungan.
"Kalau dikonversi, bus listrik bahan bakarnya lebih irit 1/3 dari kendaran konvensional. Kelebihan lainnya, soal perawatan itu zero. Paling hanya ganti ban, rem, tapi yang lainnya relatif tak ada. Terlebih, bus listrik ini memberikan udara bersih kepada masyarakat, dengan harapan lingkungan menjadi sehat,” kata Moeldoko.
Kontributor : Adam Iyasa
Tag
Berita Terkait
-
Sah! Moeldoko Serahkan Bus Listrik Produk Perdana MAB untuk Payton Energy
-
Belum Ambil Peran Bagi KBL, Bekraf Siap Majukan Produk Anak Bangsa
-
Menuju KBL, Transjakarta Siap Tambah Armada dengan Bus Listrik
-
Best 5 Otomotif Pagi: KBL Tembus 1.000 Unit, Bus MAB Banyak Dipesan
-
Kota-Kota Besar Bakal Ikuti Jejak Jakarta Gunakan Bus Listrik?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu