Suara.com - Keluhan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani yang meminta pemerintah fokus untuk mengembangkan ekonomi kreatif, langsung dijawab Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio.
"Tentunya saya tidak akan kurangi peran ekraf (ekonomi kreatif), amat yakin, bidang ekraf jauh lebih baik ke depan," kata Mas Tama panggilan akrab Wishnutama dalam acara Dialog Nasional Ekonomi Kreatif di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Dia bilang dirinya merupakan orang yang berasal dari industri kreatif, tentunya tidak akan melupakan sektor ini.
"Saya ini orang dari bawah, modalnya kreatif, saya engga punya yang lain, hanya pemikiran kreatif. Saya selalu jual mimpi, pemikiran itu yang saya miliki hanya kreativitas, apa mungkin saya mengesampingkan ekraf, saya salah satu yang dipercaya," kata dia.
Dirinya mengaku bakal membawa industri ekonomi kreatif nasional bisa lebih maju lagi dan bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.
"Engga hanya dinikmati orang diperkotaan, tapi juga pedesaan, apa yang kita rasakan di ekraf ini, kalau tidak ada market, kreativitas itu tak jadi apa-apa, manfaatkan pariwisata untuk mengembangkan ekraf, agar ekraf bisa dinikmati semua orang, tidak hanya di kota-kota besar," katanya.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani meminta kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio untuk lebih memperhatikan sektor ekonomi kreatif, pasalnya kata Rosan saat ini potensi ekonomi kreatif tanah air masih belum maksimal.
"Setiap tahun ekonomi kreatif mampu menyumbang sampai Rp 1.000 triliun padahal potensinya lebih dari itu," kata Rosan.
Rosan menjelaskan pada tahun 2016 Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif tercatat sebesar Rp 922 triliun dan meningkat pada tahun 2017 menjadi Rp 1.000 triliun, dan meningkat lagi pada tahun 2018 mencapai Rp 1.105 triliun.
Baca Juga: Rizal Ramli 'Kuliti' Menteri Jokowi, Termasuk Wishnutama
Jumlah ini disumbang dari subsektor kuliner sebesar 43 persen, fesyen 18 persen dan kriya 16 persen, sedangkan film, musik dan pengembangan aplikasi dan permainan menjadi subsektor prioritas.
"Peningkatan dalam ekonomi kreatif ini menunjukkan bahwa sektor kreatif memiliki potensi yang sangat menjanjikan, jika mendapatkan penanganan yang lebih baik," kata Rosan.
Chairman Grup Recapital ini lantas membandingkan dengan negara-negara lain yang sangat gencar memprioritaskan ekonomi kreatif sebagai motor utama negara tersebut.
"Banyak negara-negara di dunia menjadikan ekonomi kreatif sebagai prioritas utama. Di RRC, misalnya ekonomi kreatif dikembangkan sebagai alat ketahanan nasional untuk mengurangi infiltrasi budaya asing dengan mewajibkan tayang animasi dan sinetron lokal," ucapnya.
Selain itu di Korea Selatan lanjut Rosan, pemerintahnya memajukan budaya K-POP, yang oleh perusahaan lokal Samsung dan Hyundai dimanfaatkan dalam pemasarannya ke negara luar.
"Di Malaysia, animasi bisa dimanfaatkan dalam budaya dan produk dagang Malaysia. Sementara Arab Saudi yang merupakan negara pengekspor minyak, mulai memikirkan untuk meningkatkan potensi ekonomi kreatifnya," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Negara Tanggung Jawab Siap Lunasi Utang Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 119,35 Triliun
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Anak Usaha ABMM Gelar MDP 2025, Kembangkan Kompetensi Peserta Luar Jawa
 - 
            
              Ditanya Angka Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2025, Menko Airlangga: Tunggu Besok!
 - 
            
              Ada Kabar Baik Buat Pemegang Saham GOTO
 - 
            
              Syarat Penerima BSU dan Cara Cek Resmi via Kemnaker
 - 
            
              Saham Big Caps dan Prajogo Pangestu Dorong Reksadana Syailendra Meroket dalam Sehari
 - 
            
              Bitcoin Terjun Bebas! 1 Miliar Dolar AS Lenyap Akibat Likuidasi, Apa yang Terjadi?
 - 
            
              Public Expose Waskita Karya: Perkuat Kontribusi dalam Pembangunan Bangsa, NKB Mencapai Rp5,6 Triliun
 - 
            
              OJK Catat Sektor Perbankan Tetap Sehat, NPL Minim dan CAR Kuat