Suara.com - Pihak Sriwijaya Air mengaku kinerja keuangan mereka menjadi lebih buntung setelah melakukan kerjasama manajemen (KSM) dengan pihak Garuda Indonesia. Klaim rugi tersebut disampaikan lawyer sekaligus pemegang saham mereka Yusril Ihza Mahendra.
Dengan munculnya keluhan tersebut Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) siap melakukan audit investigasi terhadap KSM tersebut.
"Ya sedalam apa kita kan belum tahu (klaim kerugian tersebut)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPKP Iswan Elmi saat ditemui di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Bintaro, Tanggerang pada Minggu (10/11/2019).
Maka dari itu lanjut Iswan dirinya siap untuk melakukan audit jika ada permintaan.
"Ya namanya pelayan masyarakat ya harus siap," ucapnya.
Lembaganya juga masih menunggu adanya permintaan audit investigasi KSM tersebut, hingga saat ini kata dia belum ada permintaan tersebut, meskipun Menteri Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah melontarkan pernyataan untuk melibatkan BPKP untuk bisa menyelesaikan kisruh kedua maskapai tersebut.
"Karena ini menyangkut kepentingan kedua belah pihak. Apa sih masalahnya dan kita berikan rekomendasi apa itu tujuannya," katanya.
Sebelumnya, Yusril memastikan pihaknya menyiapkan langkah untuk mengakhiri KSM dengan Garuda Indonesia Grup.
Langkah tersebut diambil karena adanya instruksi mendadak dari GA Grup kepada semua anak perusahaannya (GMF, Gapura Angkasa dan Aerowisata) untuk memberikan pelayanan kepada Sriwijaya dengan cara pembayaran cash dimuka pada Kamis (7/11/2019).
Baca Juga: Bola Liar Kisruh Garuda - Sriwijaya Kini di Tangan BPKP
"Kalau tidak bayar cash dimuka diperintahkan agar tidak memberikan pelayanan service dan maintenance apapun kepada Sriwijaya," kata Yusril dalam keterangan persnya, Jumat (8/11/2019).
Yusril mengatakan, Sriwijaya menolak perubahan sistem pembayaran yang tidak fair ini dan menganggap Garuda sengaja ingin melumpuhkan Sriwijaya. Akibat instruksi mendadak itu, terjadi kekacauan pada sebagian besar penerbangan Sriwijaya pada Kamis (7/11/2019) karena terhentinya pelayanan oleh anak-anak perusahaan GA Grup.
"Sejak kemarin Sriwijaya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri atau dengan bekerja sama dengan pihak lain di luar Garuda Grup. Sriwijaya kembali mengaktifkan sendiri layanan servis pesawat, line maintenance, groundhandling dan catering sendiri tanpa kerjasama dengan GA Grup lagi," kata Yusril.
Pekerjaan itu sebelumnya memang ditangani oleh Sriwijaya sendiri. Namun setelah kerjasama dengan GA Grup, semua pelayanan itu diambil alih oleh anak2 perusahaan Garuda dengan biaya yang jauh lebih mahal.
Pada Jumat, seluruh rute penerbangan Sriwijaya kembali normal. Seluruh peralatan line manintenance dan spare parts pesawat milik Sriwijaya yang selama ini digudangkan oleh GA Grup, kemarin diserahkan kembali oleh GMF setelah didesak berkali-kali bahkan diancam akan dilaporkan ke polisi.
Sriwijaya menganggap kerjasama dengan Garuda Grup selama ini merugikan kepentingan Sriwijaya karena terlalu banyak konflik kepentingan antara anak2 perusahaan GA dengan Sriwijaya. Performance Sriwijaya tidak bertambah baik di bawah manajemen yang diambil alih oleh GA Grup melalui Citilink. Perusahaan malah dikelola tidak efisien dan terjadi pemborosan yang tidak perlu.
Berita Terkait
-
Bola Liar Kisruh Garuda - Sriwijaya Kini di Tangan BPKP
-
Bos Sriwijaya Air Janji Beri Kompensasi untuk Penumpang
-
Ancaman-ancaman Garuda Indonesia ke Sriwijaya Air Dibongkar Yusril
-
Minta Sriwijaya Air Ganti Rugi, Supriyanto Sampai Naik Bus Madiun-Jogja
-
Beli Tiket Rp12 Juta, Penumpang Ini Geram Sriwijaya Air Batal Terbang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Serapan Baru 70 Persen, Belanja Pemerintah Dikebut di 1 Bulan Terakhir 2025
-
Kuota LPG 3Kg Ditambah 350.000 Ton Tanpa Anggaran Baru
-
BI dan Kementerian Investasi Integrasikan Layanan Perizinan
-
CEO Danantara Sebut Merger GOTO dan Grab Masih Berjalan: Sinyalnya Positif
-
Forum Ekonomi KB Bank Hadirkan Tokoh Nasional Bahas Arah Ekonomi dan Investasi Jelang 2026
-
Waduh, NIlai Tukar Rupiah Diramal Tembus Rp16.800 di Akhir Tahun
-
Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen, Kalah Optimistis dari Purbaya
-
IHSG Melempem di Akhir Perdagangan Hari Ini Setelah Cetak Rekor, Apa Pemicunya
-
Purbaya Sebut Ekonomi RI Lambat 8 Bulan Pertama 2025 karena Salah Urus, Sindir Sri Mulyani?
-
Harga Cabai Naik Tajam Jelang Libur Nataru