Suara.com - Ketua Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Mirah Sumirat mengaku miris dengan sejumlah pemerintah daerah yang mempromosikan upah murah untuk menarik investor datang ke wilayahnya.
"Hari ini saya baca bahwa beramai-ramai pemerintah daerah mengundang para investor dengan slogan upah yang sangat murah. Itu kan konyol, saya miris itu kan yah," kata Mirah saat dihubungi SUARA.COM, Rabu (13/11/2019).
Mirah mengungkapkan, kampanye upah murah yang dilakukan sejumlah daerah sama saja dengan merendahkan harga diri bangsa, sebagai negara yang besar.
Dia mencontohkan, bahwa promosi upah murah dilakukan di Jalur Tol Jakarta-Cikampek. Di sana, kata Mirah ada baliho yang cukup besar Bupati Pemalang yang mengajak para investor menanamkan modalnya di wilayah Pemalang dengan embel-embel upah murah.
"Kalau jalan lewat tol Jakarta-Cikampek ada Bupati Pemalang tempelin baliho gede banget, padahal itu wilayah Jawa Barat, tulisannya selamat datang di Pemalang, kami telah menyiapkan sumber daya pekerja yang melimpah buat para investor," kata Mirah.
Maka dari itu, kata Mirah, perlu dibuat standarisasi upah secara nasional, sehingga upah yang diterima para pekerja itu merata.
"Kalau sekarang enggak, pemerintah daerah punya standar upah yang berbeda, kalau di Banten standarnya Rp 2,2 juta, tapi kalau di Jawa Tengah Rp 1,7 juta yah jelas investor cari yang lebih murah," paparnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri mengatakan sampai Juni 2019, sudah ada 25 pabrik alas kaki termasuk dari Tangerang, Banten hijrah ke Jateng.
Alasan utamanya karena upah minimum yang masih rendah di Jateng, sedangkan upah di Banten, khususnya Tangerang makin tinggi termasuk upah minimum sektoral industri alas kaki.
Baca Juga: UMP DIY Rendah, Buruh Pembuat Tas Ini Kuras Tenaga untuk Kebutuhan Lain
Upah minimum di Banten memang termasuk yang tinggi di Indonesia, Upah Minimum Kabupaten (UMK) di Tangerang saja pada 2019 mencapai Rp 3,8 juta. Sedang upah minimum sektoral bisa mencapai Rp 4 juta untuk sektor alas kaki misalnya, sektor lain ada yang sampai Rp 4,4 juta. Padahal Upah Minimum Provinsi (UMP) Banten pada 2019 hanya sebesar Rp 2,26 juta.
Berita Terkait
-
Terungkap! Ini Alasan Banyak Pabrik di Banten Pindah ke Jawa Tengah
-
UMP DIY Hanya Rp1,7 Juta, Buruh Pembuat Tas: Susah Penuhi Kebutuhan Hidup!
-
Buruh Tolak Kenaikan Upah di Kantor Anies Baswedan, 500 Aparat Disiagakan
-
Minta UMP Naik 20 Persen, Ini Pesan Pengusaha ke Buruh
-
BPS Mencatat Kenaikan Upah Buruh Pada November 2018
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
Terkini
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
OJK: Aset Dana Pensiun Tembus Rp 1.593 Triliun
-
Rupiah Dibuka Menguat Tipis Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Huabao Suntik Rp164 Miliar, Landasan Pacu Bandara Maleo Kini Mampu Tampung Pesawat Jumbo!
-
IHSG Melesat Hingga Ke Level Tertinggi Intraday di Awal Sesi Jumat
-
Emas Antam Bangkit, Harganya Meloncat Jadi Rp 2.354.000 per Gram
-
Persaingan Kartu Kredit Semakin Ketat, Bank Syariah Optimis Bakal Tumbuh Positif
-
7 Pilihan Lokasi Tanah Murah di Sekitar Bekasi Barat, Ada Akses Transum
-
Bank Indonesia Gebrak Pasar Korea! QRIS Jadi Andalan Transaksi
-
TLKM Spin-off Aset Senilai Rp48 Triliun, Target Harga Saham Naik Lebih 30 Persen?