Suara.com - Impor BBM masih jadi beban Indonesia dalam neraca perdagangan. Tugas berat inilah yang kini harus segera dilaksanakan para pembantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Jokowi tak menampik bahwa masih ada pihak-pihak yang sangat suka pemerintah terus mengimpor BBM, karena cuan yang didapatkan cukup menggiurkan.
"Apakah kita mau keluar dari rezim impor atau tidak?" tanya Jokowi usai peresmian implementasi program penggunaan B30 di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Senin (23/12/2019). Dalam acara ini, turut hadir Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, hingga jajaran Pertamina mulai dari Komisaris Utama Basuki Tjahja Purnama (Ahok), Wakil Komisaris Utama sekaligus Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, serta Direktur Utama Pertamina Nicke Widyastuti.
"Jangan-jangan masih ada di antara kita yang masih suka impor, impor BBM," celetuk Jokowi lagi.
Kegeraman Jokowi memang tak mengada-ada. Pasalnya dari data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan impor migas pada November 2019 saja mencapai 2,13 miliar dolar AS atau naik 21,6 persen dibanding Oktober 2019. Hal inilah yang membuat neraca perdagangan Indonesia terus mengalami defisit.
Presiden bilang implementasi penggunaan campuran minyak sawit 30 persen ini penting dilakukan, mengingat ketersediaan akan bahan bakar fosil sudah menipis, sehingga perlu adanya produk energi terbarukan yang lainnya.
"Mengapa kita harus melakukan percepatan implementasi program biodiesel? Ada 3 alasan. Yang pertama kita berusaha untuk mencari sumber-sumber energi baru terbarukan dan kita harus melepaskan diri dari ketergantungan dari energi fosil yang kita sadar suatu saat pasti akan habis," kata Jokowi.
Selain itu kata mantan Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo ini pengembangan energi baru terbarukan juga membuktikan komitmen pemerintah untuk menjaga planet bumi dari kelestarian lingkungan.
"Menjaga energi bersih dengan menurunkan emisi gas karbon dan meningkatkan kualitas lingkungan. Ini adalah energi bersih," ucapnya.
Baca Juga: Pemkab Bantul Cabut Larangan Jual BBM Eceran
Yang kedua adalah isu ketergantungan importasi BBM di Indonesia yang sangat tinggi, ini yang membuat neraca perdagangan Indonesia selalu defisit karena importasi impor BBM yang sangat banyak.
"Kita tahu ketergantungan kita kepada impor BBM, termasuk di dalamnya solar, ini cukup tinggi. Sementara di sisi lain kita adalah negara penghasil sawit terbesar di dunia, dengan potensi sawit sebesar itu kita punya banyak sumber bahan bakar nabati sebagai pengganti bahan bakar solar," katanya.
"Potensi itu harus kita manfaatkan untuk mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional. Usaha-usaha untuk mengurangi impor, khususnya solar, harus terus dilakukan dengan serius," kata Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur