Suara.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Wimboh Santoso mengatakan, lesunya sektor perbankan sepanjang tahun ini lebih disebabkan kondisi ekonomi global yang cenderung lesu, sehingga mempengaruhi kondisi bisnis perbankan.
"Tidak apa-apa. Imbas ekonomi dunia mau ga mau akan berimbas ke kita. Seluruh dunia (kena imbas) kita masih mending," kata Wimboh saat ditemui di Rumah Dinas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, di Jalan Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/12/2019).
Meski begitu Wimboh sedikit lega, pasalnya di tengah-tengah perlambatan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup stabil di angka 5 persen.
"Pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen. Negara lain lebih parah dan berat," kata Wimboh.
Maka dari itu Wimboh mengatakan, Pemerintah Indonesia tak boleh lengah dengan situasi ekonomi global saat ini, bisa saja imbas perlambatan ini akan mempengaruhi Indonesia pada tahun depan.
"Kita tidak boleh lengah kita harus mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru yang harus kita ciptakan, kita olah sehingga bisa membuka kesempatan kerja dan juga memperbesar ekspor kita," paparnya.
"Kita juga harus lebih efisien prosesnya cepat. Perizinan kita sinergi seluruh sektor. Dan sektor keuangan harus lebih pro aktif," tambahnya.
Dari data Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan mengalami perlambatan. Hal itu dipicu oleh masih terbatasnya permintaan kredit terutama pada korporasi.
Sampai Kuartal III 2019 pertumbuhan kredit melambat dari 9,58 persen pada Juli 2019 menjadi 8,59 persen (yoy) pada Agustus 2019.
Baca Juga: Ketua DK OJK Irit Bicara Ditanya soal Penyelesaian Kisruh Jiwasraya
Sejalan dengan itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Agustus 2019 sebesar 7,62 persen (yoy). Angka ini menurun dibandingkan dengan pertumbuhan Juli 2019 sebesar 8,04 persen (yoy).
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan