Suara.com - Komitmen fasilitas kesehatan dalam peningkatan mutu pelayanan bukan hanya dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) milik pemerintah, namun juga dilakukan oleh faskes swasta yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris, meninjau salah satu faskes yang melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di RS Siloam Labuan Bajo.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan komitmen peningkatan mutu dan kualitas layanan dilaksanakan oleh faskes dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan kesepakatan antara BPJS Kesehatan dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) pertengahan November 2019.
Beberapa peningkatan kualitas pelayanan ini berupa layanan antrean elektronik, dalam rangka memberikan kepastian waktu layanan pada peserta JKN-KIS. Selain itu, rumah sakit harus memiliki display informasi ketersediaan tempat tidur untuk perawatan dan komitmen memastikan kemudahan pasien gagal ginjal kronis mendapatkan kemudahan layanan cuci darah.
“Kami sangat apresiasi bahwa mitra kerja kami bukan hanya rumah sakit pemerintah, karena rumah sakit milik swasta pun berkomitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi peserta JKN-KIS. Kami juga cek bahwa komitmen tersebut tidak hanya dilakukan oleh faskes yang ada di wilayah pulau Jawa namun juga dilakukan di luar pulau Jawa bahkan sampai di Nusa Tenggara Timur,” kata Fachmi, Senin (27/1/2020).
Ia juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya Manggarai Barat, yang telah mengupayakan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat NTT. Menurut Fachmi, keberhasilan Program JKN-KIS membutuhkan merupakan gotong royong bersama, bukan hanya dari aspek pembiayaan, namun juga dari aspek peningkatan dan pemerataan mutu dan kualitas layanan.
“Walaupun hanya ada 2 rumah sakit di wilayah ini, yaitu RSUD Komodo dan RS Siloam Labuan Bajo, Pemda NTT telah membuktikan bahwa gotong royong dapat diwujudkan melalui upaya serius dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan wisatawan sekitar Labuan Bajo,” tambah Fachmi.
Ia berharap ke depan, RS Siloam Labuan Baju akan segera mengeintegrasikan sistem antrean elektronik melalui Mobile JKN. Saat ini, BPJS Kesehatan mendorong fasilitas kesehatan untuk segera melakukan bridging sistem informasi manajemen (SIM) rumah sakit dan sistem informasi BPJS Kesehatan.
Dengan satu aplikasi Mobile JKN, masyarakat khususnya peserta, diharapkan akan lebih mudah mendapatkan informasi faskes, ketersediaan tempat tidur, mendaftarkan layanan kesehatan baik di FKTP maupun FKRTL.
“Kita tahu ini daerah wisata, pasti banyak masyarakat yang berlibur dan mengantisipasi jika membutuhkah pelayanan kesehatan. Integrasi sistem informasi platform bersama antara rumah sakit dan BPJS Kesehatan dalam aplikasi Mobile JKN diharapkan akan memudahkan masyarakat. Ini bagian dari komitmen BPJS Kesehatan karena tahun ini merupakan tahun pelayanan dan tahun peningkatan kepuasan peserta,” kata Fachmi.
Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Resmi Naik, Bagaimana Kualitas Pelayanannya?
Dalam kesempatan tersebut, BPJS Kesehatan memperkenalkan beberapa fitur baru di aplikasi Mobile JKN, mulai dari cek ketersediaan kapasitas tempat tidur di fasilitas kesehatan, mendaftarkan pelayanan kesehatan baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) hingga melihat jadwal tindakan operasi.
Berita Terkait
-
Dituding Tidak Transparan, BPJS Kesehatan: Ada 7 Lembaga Mengawasi Kami
-
Iuran BPJS Kesehatan Naik, Ratusan Peserta Ramai-ramai Pilih Turun Kelas
-
Dirut BPJS Kesehatan kepada Menkes: Tidak Ada Niat Membangkang
-
Direksi dan Dewas BPJS Kesehatan Belum Pernah Terima Insentif
-
Iuran BPJS Kesehatan Resmi Naik, Bagaimana Kualitas Pelayanannya?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen