Suara.com - Dampak merebaknya Virus Corona dalam beberapa pekan terakhir diprediksi memengaruhi kondisi perekonomian nasional, khususnya sektor pariwisata. Apalagi, wisatawan asal China menduduki peringkat kedua wisatawan mancanegara yang datang ke tanah air.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di Hotel Ritz Charlton, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
"Kewaspadaan tentu, bagaimana pola waktu virus SARS terjadi pengaruhnya penetrasinya ke Indonesia seperti apa.
Sektor pariswisata tentu saja akan terpengaruh dan ini yang mungkin harus kita waspadai," katanya.
Jika sektor ini terancam, lanjut Sri Mulyani, ujung-ujungnya adalah target ekonomi nasional bisa saja tak tercapai, mengingat salah satu sumber pertumbuhan ekonomi berasal dari sektor pariwisata.
"Karena kan kita selalu mengatakan sektor wisata yang salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang kita andalkan," katanya.
Apalagi kata dia, sejumlah destinasi wisata unggulan tanah air saat ini tengah dibangun dan dipugar, sehingga diharapkan dapat mendatangkan turis asing lebih banyak lagi.
"Terutama destinasi pariwisata tahun 2020 harusnya selesai. Kan ini tempat kita melakukan promosi ya," katanya.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang 2019 memperlihatkan kunjungan wisman asal China menempati urutan dua dengan jumlah wisman yang datang mencapai 1,92 juta wisman. Sementara diurutan satu adalah wisman asal Malaysia dengan jumlah mencapai 2,83 juta.
Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui mewarnainya virus corona di China juga mempengaruhi iklim investasi China di Indonesia. Bahlil mengatakan, ada kemungkinan investasi negara tirai bambu tersebut akan menurun.
Baca Juga: Antisipasi Virus Corona, IDI Keluarkan Pedoman untuk Tenaga Kesehatan
"Kita harus akui dengan adanya wabah virus corona kemungkinan akan ada trend menurun investasi dari China," kata Bahlil di Kantornya, Jakarta pada Rabu (29/1/2020).
Meski begitu, Bahlil tidak menyebut berapa nilai investasi China yang bakal akibat adanya virus corona ini.
"Kalau penurunannya belum kita hitung, karena saat ini warga negara China sedang sibuk bagaimana menghentikan penyebaran virus tersebut," katanya.
Namun, Bahlil berjanjin akan terus memantau perkembangan kabar berita Virus Corona di China.
"Kita lihat sampai 2 minggu kedepan bagaimana perkembangannya," kata Bahlil.
Dari data BKPM sepanjang 2019 realisasi investasi China di Indonesia cukup besar dengan menempati posisi kedua setelah Singapura dengan nilai investasi mencapai 4,7 miliar dolar AS atau setara 16,8 persen investasi yang masuk ke Indonesia.
Berita Terkait
-
Antisipasi Virus Corona, IDI Keluarkan Pedoman untuk Tenaga Kesehatan
-
Heboh Virus Corona, Kesehatan ABK Kapal Asal Luar Negeri Ikut Diperiksa
-
Supres RUU Omnibus Law Pajak Kelar, Sri Mulyani Bakal Sowan ke DPR
-
Tiga Hari Didera Hoaks Virus Corona Wuhan, Kunjungan RSUP Dr Sardjito Turun
-
Wabah Coronavirus, Operator Taksi Singapura Hapus Biaya Karantina
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Setelah Cukai, Produsen Kini Resah dengan Maraknya Rokok Ilegal
-
Pithaloka Batik Kini Merambah Pasar Internasional Berkat Rumah BUMN Pekalongan dari Telkom
-
Tak Bosan Pecah Rekor, Harga Emas Antam Tembus Rp 2.284.000 per Gram Hari Ini
-
Bank Mandiri Serap 63 Persen Dana Rp 55 Triliun dari Menkeu Purbaya
-
IHSG Hari Ini: Asing Lepas Rp 472 M, Stimulus 31 Triliun Bakal Jadi Penopang?
-
Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton
-
Harga Emas Hari Ini Naik Semua! Antam Tembus Rp 2.356.000, Emas UBS Meroket!
-
Marak Apartemen Kosong, Begini Caranya Biar Investasi Properti Tetap Cuan
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?