Suara.com - Mantan Menteri Keuangan Johannes Baptista Sumarlin atau JB Sumarlin meninggal dunia. Meninggalnya mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto itu dikabarkan oleh keluarga melalui pesan berantainya.
"Telah berpulang ke rumah Bapa di Surga, Ayah / Eyang / Saudara kami Prof Dr JB Sumarlin, pada hari Kamis, 6 Februari 2020, Pukul 14:15 di RS Carolus, Jakarta," isi pesan berantai dari keluarga JB Sumarlin.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku memiliki banyak kenangan dan testimoni terhadap almarhum JB Sumarlin yang salah satunya adalah peran menteri Orde Baru itu saat menerapkan kebijakan liberalisasi di sektor keuangan, terutama perbankan dan pasar modal.
Menurut Sri Mulyani, kebijakan yang dilakukan Sumarlin membuat industri perbankan dan pasar modal bertumbuh dan mampu menyuntikan pendanaan ke perekonomian.
"Mungkin salah satu yang cukup besar adalah waktu melakukan liberalisasi sektor keuangan, beliau melakukan liberalisasi yang menyebabkan tumbuh dan sangat besarnya sektor perbankan dan capital market di Indonesia," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/2/2020) kemarin.
JB Sumarlin merupakan Menteri Keuangan periode 1988-1993 yang dikenal antara lain dengan kebijakan liberalisasi perbankan.
Menteri era Presiden Soeharto itu menempuh kebijakan untuk memudahkan intermediasi perbankan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Di antaranya dengan mendorong penyaluran kredit perbankan secara besar-besaran, dan mempermudah pendirian bank.
Sri Mulyani menceritakan, JB Sumarlin merupakan dosennya saat kuliah di Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi. JB Sumarlin mengajarkan mata kuliah Perekonomian Indonesia.
Saat mengajar, Sri Mulyani mengenang Sumarlin yang selalu sungguh-sungguh mengajarkan aspek-aspek perekonomian kepada mahasiswa dan mahasiswi.
Baca Juga: Menteri Keuangan Era Orde Baru JB Sumarlin Meninggal Dunia
"Beliau tetap mengajar meski sudah menjadi pejabat negara yang sangat sibuk," katanya.
JB Sumarlin dikenal dengan Gebrakan Sumarlin I dan II.
"Dalam rangka merespons ekonomi Indonesia kadang mengalami tekanan, harga minyak tinggi, meningkat waktu terjadi perang Irak-Iran. Kemudian harga jatuh dan menimbulkan Pakto liberalisasi. Kemudian ekonominya overheat dia membuat gebrakan Sumarlin yang kedua," jelas Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan, Sumarlin telah menghasilkan banyak kebijakan ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas di periode pemerintahan rezim Orde Baru.
Sumarlin berani mengeluarkan kebijakan tidak populer untuk menjaga perekonomian di tengah berbagai guncangan akibat harga minyak maupun dinamika perekonomian global.
"Kita bisa belajar banyak dari periode tersebut untuk bisa menjaga ekonomi Indonesia dan terus memperbaiki kebijakan ekonomi kita," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Aksi BRI Peduli dan Sungai Watch Pulihkan Fungsi Ekologis dan Kelestarian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Rekomendasi Aplikasi Sekuritas Mirip Stockbit, Biaya Murah dan Terdaftar OJK
-
Siap-siap! Kantor Menkeu Purbaya Bakal Kenakan 'Pajak Gula' Buat Coca-cola Cs
-
Menkeu Purbaya: Saya Tak Suka Banyak Utang!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dari Bekasi, Gunung Kidul dan Sukadana
-
Menkeu Purbaya Buka Opsi Turunkan PPN, Ditentukan Akhir Tahun
-
Imajinasi Iklim dari Pinggiran: Cerita yang Tak Terdengar di Forum-forum Megah Pemerintah
-
Pemerintah Tarik Utang Hingga Rp 501,5 Triliun, Wamenkeu Ungkap Realisasinya