Suara.com - Asosiasi Angkutan penyeberangan Indonesia Nasional Ferry Owners Association (INFA) tetap meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menaikan tarif angkutan penyeberangan.
Ketua DPP INFA Eddy Oetomo menyebut, kondisi usaha bidang angkutan penyeberangan belum membaik. Apalagi adanya persaingan usaha pada lintasan komersial yang padat, seperti pada lintasan Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk.
"Salah satunya upaya yang dapat memberi perbaikan adalah memperbaiki tarif angkutan penyeberangan itu sendiri," ujar Eddy dalam keterangannya, Jumat (7/2/2020).
Eddy meminta, besaran kenaikan tarif angkutan penyeberangan pada lintasan komesial yang padat seperti di Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk rata-rata antara 10 persen sampai dengan 15 persen.
"Sedangkan pada lintasan lainnya paling tinggi 28 persen. Besaran kenaikan tarif yang diajukan ini sama dengan hasil kesepakatan dalam pembahasan bersama," jelas dia.
Terkait dengan permintaan INFA, Kementerian Perhubungan belum memberikan respon. Kemenhub belum memberikan lampu hijau terkait kenaikan tarif penyeberangan tersebut.
Meski belum direspon Kemenhub, anggota INFA tak melakukan mogok operasional. Aktivitas penyeberangan masih berjalan seperti biasanya.
"Kami meminta masyarakat untuk tenang. INFA tidak akan setop operasi," pungkas dia.
Baca Juga: Mulai 1 Maret Beli Tiket Kapal di 4 Pelabuhan Ini Harus Secara Online
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Perusahaan Rokok Sampoerna Beli Patriot Bond Rp 500 Miliar, Ini Tujuannya
-
Bahlil Ingin Belajar Produksi Bioenergi Karbon dari Brasil
-
Nasib Perobohan Tiang Monorel Masih Tunggu Perumusan Skema
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Aset Dana Pensiun Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
-
Sedih, 80 Persen Lansia Gantungkan Hidup di Generasi Sandwich
-
Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 446,55 Triliun, Gimana Peluang dan Tantangannya?
-
Edukasi Transisi Energi ke Generasi Muda Terus Digencarkan
-
Setahun Berdampak: EBT Buka Harapan Baru dari Kebun Sawit hingga Desa Terpencil