Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melayat ke tempat persemayaman mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto JB Sumarlin di lantai 36 Rumah Duka RS Siloam Semanggi, Jakarta.
Sri Mulyani datang ditemani para pejabat teras Kementerian Keuangan. Dari pantauan Suara.com di lokasi nampak Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Direktur Jenderal Anggaran Askolani, Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata, dan beberapa staf ahli.
Sri Mulyani disambut anak kedua dari JB Sumarlin yakni Sylvia Sumarlin berserta suami. Dalam perbincangannya dengan Sylvia, Sri Mulyani lebih banyak mendengar cerita Sylvia tentang jelang wafatnya JB Sumarlin.
"Bapak sepertinya sudah tahu kapan mau ke Surga, dia juga cerita sudah bertemu mami (Istri JB Sumarlin) jadi semua yang kita dandankan adalah keinginan beliau," cerita Sylvia kepada Sri Mulyani.
"Ini pakaian yang kita gunakan juga permintaan beliau, ada jas Golkar ini karena permintaan dia juga, tapi kita hanya simpan di dekatnya tidak dipakaikan karena tidak boleh," cerita Sylvia.
Sementara itu Sri Mulyani mengatakan sosok, JB Sumarlin merupakan tokoh perubahan bagi ekonomi nasional, dia juga menuturkan, JB Sumarlin merupakan dosennya di Universitas Indonesia.
"Saya mengenal sosok Pak Sumarlin itu ketika saya kuliah di Universitas Indonesia, dia sangat cinta sekali dengan UI karena sampai hari ini kita dengar dari anaknya bahwa beliau masih menggunakan cincin UI," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengaku memiliki banyak kenangan dan testimoni terhadap almarhum JB Sumarlin yang salah satunya adalah peran menteri Orde Baru itu saat menerapkan kebijakan liberalisasi di sektor keuangan, terutama perbankan dan pasar modal.
JB Sumarlin merupakan Menteri Keuangan periode 1988-1993 yang dikenal antara lain dengan kebijakan liberalisasi perbankan.
Baca Juga: JB Sumarlin Ternyata Orang yang Ajarkan Ilmu Ekonomi ke Sri Mulyani
Menteri era Presiden Soeharto itu menempuh kebijakan untuk memudahkan intermediasi perbankan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Di antaranya dengan mendorong penyaluran kredit perbankan secara besar-besaran, dan mempermudah pendirian bank.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Aksi BRI Peduli dan Sungai Watch Pulihkan Fungsi Ekologis dan Kelestarian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Rekomendasi Aplikasi Sekuritas Mirip Stockbit, Biaya Murah dan Terdaftar OJK
-
Siap-siap! Kantor Menkeu Purbaya Bakal Kenakan 'Pajak Gula' Buat Coca-cola Cs
-
Menkeu Purbaya: Saya Tak Suka Banyak Utang!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dari Bekasi, Gunung Kidul dan Sukadana
-
Menkeu Purbaya Buka Opsi Turunkan PPN, Ditentukan Akhir Tahun
-
Imajinasi Iklim dari Pinggiran: Cerita yang Tak Terdengar di Forum-forum Megah Pemerintah
-
Pemerintah Tarik Utang Hingga Rp 501,5 Triliun, Wamenkeu Ungkap Realisasinya