Suara.com - Calon jamaah haji dan umrah diminta untuk menjadwal ulang atau tidak membatalkan perjalanannya ke Tanah Suci sebagai dampak penyebaran Covid-19.
"Harapan kita ya semoga jangan dibatalkan karena kita kan sudah membayar hotel, tiket pesawat, akomodasi di Jeddah," kata Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Riau, Dede Firmansyah di Pekanbaru, Minggu (1/3/2020).
Dede Firmansyah mengatakan, imbauan ini disampaikan Asita pasca penghentian sementara penerimaan jamaah umrah dari seluruh negara oleh pemerintah Arab Saudi.
Katanya, dampak kebijakan itu akan ada ribuan jamaah umrah yang ada di Riau gagal berangkat ke Tanah Suci.
Jika itu terjadi dapat dipastikan seluruh biro travel haji/umrah akan merugi. Karenanya, ia mengimbau jamaah yang sudah mendaftar hendaknya tidak membatalkan keberangkatannya, namun melakukan penjadwalan ulang atau reschedule keberangkatan.
"Intinya uang yang mereka bayar kan sudah dijadikan hal-hal yang tadi saya sebutkan. Makanya harapannya jamaah tidak membatalkannya, tapi melakukan reschedule sehingga kerugian yang dialami oleh pihak travel tidak semakin banyak," katanya.
"Terlebih lagi, jika jamaah kita sudah ada yang di Jakarta atau di Malaysia, ya kita juga yang harus membelikan tiketnya," katanya lagi.
Dede menjelaskan untuk pintu masuk ke Arab Saudi itu bisa melalui Malaysia dan Jakarta. Untuk jamaah dari Pekanbaru itu hanya singgah sementara di Medan kemudian langsung ke Madinah.
"Untuk yang di Malaysia dan Jakarta, jamaah dikembalikan kembali ke daerah asalnya. Dan jamaah yang sudah sampai Arab Saudi akhirnya kemarin itu diperbolehkan melaksanakan umrah. Karena keputusannya mendadak, jadi pas jamaah sampai Arab Saudi, baru keluar pengumuman tersebut. Setelah melalui pertimbangan panjang, akhirnya jamaah kita boleh melaksanakan umrah," ujar Dede.
Baca Juga: Proses Kepulangan Umrah Berjalan Lancar, 2.698 Jemaah Kembali ke Tanah Air
Namun, lanjutnya, jika jamaah tetap ingin membatalkannya maka akan dilakukan pengembalian penuh.
"Semua berpulang ke jamaah. Mungkin ada yang sudah mengambil cuti tanggal tersebut tapi ternyata tak jadi berangkat, ya mau bagaimana lagi, kan. Tapi kalau harapan kita jamaah maulah menundanya," harapnya.
Lebih lanjut, Dede berharap pemerintah Indonesia bisa memberikan pernyataan terkait putusan ini dan mencoba negosiasi untuk mencari jalan keluar terbaik.
"Kita berharap hal ini tidak terjadi berkepanjangan dan secepatnya selesai," tukasnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Bahlil Jamin Stok Minyak Goreng Aman Setelah Program B50 Jalan
-
Pemerintah Rayu Toyota Bangun Pabrik Etanol
-
Bahlil Apresiasi Stakeholder, Dorong Pemerataan Akses Energi Nasional
-
Bahlil Sebut Dua Investor Kepincur Garap Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME
-
AI Campus Telkom Hadir di Universitas Negeri Padang, Siap Cetak Talenta Digital Terbaik
-
Menuju Nol Emisi 2060, Pemerintah Masukkan PLTN ke Rencana Strategis Energi Nasional
-
5 Kali Berturut-turut, Telkom Kembali Masuk dalam Jajaran 500 Worlds Best Employers 2025
-
Komitmen Perkuat Ekonomi Rakyat, Bank Mandiri Bimbing PMI Jepang Jadi Wirausaha di Negeri Sendiri
-
ESDM: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bukan Harga Mati untuk Transisi Energi
-
Empowering Indonesia Report 2025: AI Berdaulat Jadi Fondasi Pertumbuhan Menuju Indonesia Emas 2045