Suara.com - Pengusaha konveksi di Perkampungan Industri Kecil (PIK), Pulogadung, Jakarta Timur membutuhkan tambahan tenaga kerja tukang jahit untuk memproduksi pakaian alat pelindung diri (APD) tenaga medis yang permintaannya terus meningkat setiap harinya.
"Saya butuh 200 penjahit lah, untuk bisa meningkatkan produksi," kata pengusaha konveksi, Riswan, sebagaimana dilansir Antara, di Jakarta, Minggu (29/3/2020).
Riswan menangkap peluang usaha memproduksi APD sejak mengerjakan pesanan dari Kementerian Kesehatan. Di mana sejak wabah virus corona jenis baru penyebab COVID-19 terjadi, permintaan pesanan APD terus meningkat, membuat pihaknya kewalahan untuk memenuhi permintaan yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia.
Saat ini, ada 15 ribu permintaan APD yang masuk daftar tunggu untuk diproduksi, sementara kemampuan produksi konveksi milik Riswan, baru 200 hingga 300 APD per hari.
Pesanan tersebut datang dari berbagai instansi rumah sakit, Puskesmas, komunitas hingga wartawan.
"Kita kewalahan, permintaan datang seluruh Indonesia hampir setiap hari ada yang pesan, bahan sih ada, yang kurang itu tenaga kerja," katanya.
Menurut Riswan, dirinya ingin meningkatkan produksi sehari menjadi 1.000 APD setiap hari, oleh karena itu membutuhkan tambahan tukang jahit kurang lebih sekitar 200 orang agar bisa memenuhi permintaan pesanan APD.
Riswan menyebutkan tidak membutuhkan syarat khusus untuk tukang jahit yang mau bergabung dengan dirinya.
"Yang penting bisa jahit lurus aja," katanya.
Baca Juga: Petugas Pakai APD Kuburkan Jenazah Bikin Geger, Ini Kata Tim COVID-19 Lebak
Bagi yang berminat, lanjut Riswan, bisa langsung mendatangi konveksi miliknya di Pulogadung. Pekerja yang akan bergabung terlebih dahulu dicek kesehatannya untuk mengantisipasi penularan COVID-19 selama bekerja.
Konveksi milik Riswan menerapkan SOP perlindungan sesuai protokol kesehatan, selain itu konveksi Riswan juga dikawal oleh petugas Puskesmas Penggilingan, Pulogadung serta anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 wilayah setempat.
"Kami menerapkan SOP, ada pengukuran suhu tubuh, penyediaan cairan cuci tangan, dan penyemprotan disinfektan, pekerja yang mau bergabung juga diperiksa dulu kondisi kesehatannya," kata Riswan.
APD yang diproduksi olehnya sudah sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan. Ada dua jenis APD yang diproduksinya, yakni yang bisa dicuci berulang kali dan APD hanya sekali pakai.
Produksi APD seperti hazmat dibanderol dengan harga sesuai arahan Kemenkes Rp 45 ribu per setel untuk sekali pakai dan Rp 75 ribu untuk APD yang bisa dicuci berulang.
Sumber: Antara
Berita Terkait
-
Diungkap Lewat Video Pendek, Curhatan Driver Ojol Ini Bikin Haru
-
Ganti Istilah Lockdown Jadi Isolasi Wilayah, Wali Kota Tegal Tutup 49 Jalan
-
Mulai 1 April 2020, Operasional Terminal 1 dan 2 Bandara Soetta Dibatasi
-
Korban Tewas Akibat Corona di AS Tembus 2.000 Orang Lebih
-
Anda Sayang Keluarga di Kampung? Jangan Mudik Demi Redam Penularan Corona
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya
-
Purbaya Akui Pertumbuhan Ekonomi Q3 2025 Lambat, Tapi Warga Mulai Percaya Prabowo