Suara.com - Virus Corona hingga kini telah menginfeksi ratusan ribu orang di seluruh dunia sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menetapkannya sebagai pandemi. Cepatnya penyebaran dan bahayanya dampak yang ditimbulkan membuat resah banyak negara termasuk di Indonesia.
Apalagi, banyak penelitian yang juga menyebutkan kalau virus ini bisa bertahan di berbagai macam permukaan sehingga meningkatkan risiko penularan.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di New England Journal of Medicine bahkan disebutkan, virus ini dapat bertahan pada permukaan benda, seperti logam, kaca, atau plastik hingga 9 hari lamanya.
Hal ini tentu membuat banyak orang cemas. Karena semakin tinggi peluang mereka tertular karena menyentuh permukaan yang terkontaminasi di tempat-tempat umum seperti rumah sakit dan transportasi publik.
Dengan dilandasi kecemasan ini, PT Tatalogam Lestari, salah satu produsen baja ringan terbesar di Indonesia pun muncul dengan sebuah inovasi yang diharapkan bisa menghambat penyebaran virus tersebut.
Sejak 1 bulan terakhir, Tatalogam Lestari memproduksi baja ringan anti virus yang mampu meredam perkembangbiakan virus yang menempel pada logam.
Dari hasil uji laboratorium diketahui, baja ringan anti virus ini terbukti dapat menangkal berbagai macam virus dan bakteri berbahaya termasuk virus Covid-19 yang saat ini tengah mewabah.
Stephanus Koeswandi, Vice Presiden Tatalogam Lestari mengatakan, produk baja ringan anti virus produksi mereka dilapisi cairan anti-virus khusus yang dapat menutup pori-pori baja sehingga virus tidak dapat berkembang biak di permukaannya.
"Virus ini (Covid-19) bisa hidup pada permukaan logam hingga 72 jam, bahkan bisa lebih. Ini karena celah pori-pori benda tersebut jadi tempat hinggap bakteri dan virus. Maka pada kesempatan ini kami mengembangkan satu produk baja ringan anti virus yaitu Nexalume Antivirus dan Sakura Truss Avico," terang Stephanus dalam keterangannya, Kamis (2/4/2020).
Baca Juga: Tekan Penyebaran Virus Corona, Servis Truk Bisa Digarap di Rumah
Nexalume Anti Virus sendiri merupakan bahan baku baja ringan yang sudah dilapisi cairan anti virus, di coating 3 kali dengan nano-coating.
Bahan baku ini nantinya bisa digunakan dalam berbagai keperluan seperti meja peralatan medis di rumah sakit, dan bahkan transportasi umum yang rawan dihinggapi dan menjadi tempat berkembang biak virus pembawa penyakit.
Sementara Sakura Truss Avico merupakan rangka atap baja ringan yang sudah dilapisi cairan anti virus. Rangka atap baja ringan anti virus ini diharapkan juga dapat melindungi masyarakat dari bakteri dan virus yang ditularkan dari binatang yang hidup di atap rumah seperti tikus, dan lain-lain.
"Produk ini memang untuk membuat permukaan baja ini jauh lebih aman digunakan. Jadi bisa mengurangi inhabitan rate atau tempat virus berkembang sampai 99,91 persen. Jadi kalau virus nempel bukan dia mati yah, tapi media tersebut (baja yang sudah dilapisi) oleh teknologi dari nexalum anti virus ini bisa membuat virus ini jadi tidak bisa berkembang biak. Otomotis ini punya satu anti microbrial dipermukaan tersebut," terang Stephanus.
Ia menjelaskan, inovasi seperti ini sebenarnya pernah diterapkan saat Hongkong, China dilanda wabah SARS pada tahun 2002-2004 silam.
Saat itu China mencegah penyebaran virus dengan teknologi pelapisan baja dengan cairan anti virus untuk digunakan di transportasi umum seperti MRT, kereta dan tempat umum lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera