Suara.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diminta melakukan audit terhadap anggaran Kartu Prakerja, terutama terkait kesepakatan penunjukan tunggal proyek sebesar Rp 5,6 triliun untuk pelatihan online dalam program tersebut.
Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Anggawira mengatakan, penunjukan itu harus menjadi perhatian dari BPK agar penggunaan keuangan atau anggaran dapat lebih transparan penggunaannya dan tepat peruntukannya.
"Jangan sampai ada yang memanfaatkan dana untuk mengambil keuntungan sendiri atau kelompok," katanya ditulis Senin (20/4/2020).
Ia juga mengkritisi penetapan kriteria penerima dan proses seleksi. Oleh karena itu, pelibatan asosiasi dunia usaha seperti Kadin dan Hipmi dinilai perlu dilakukan karena dunia usaha adalah user (pengguna).
"Jangan sampai pelatihan ini mubazir karena tidak match dengan kebutuhan, jadi kami harapkan ada skema link and match," ujarnya.
Anggawira menuturkan, anggaran untuk biaya pelatihan dalam program Kartu Prakerja sebesar Rp 5,6 triliun hampir 25 persen dari Rp 20 triliun yang dianggarkan.
Sayangnya, pelatihan yang ada di program tersebut tidak gratis, melainkan biayanya ditanggung oleh pemerintah dan harganya pun dinilai cukup mahal.
Untuk bisa mengikuti pelatihan secara online, peserta harus melunasi biaya pelatihan atau kursus yang dipilih. Padahal, di sisi lain banyak pelatihan gratis yang tersedia melalui internet.
Menurut Anggawira, anggaran puluhan triliun untuk Kartu Prakerja lebih baik dialihkan untuk penanganan COVID-19. Terlebih rakyat yang pendapatannya terdampak ekonomi akibat virus tersebut sangat membutuhkan ketersediaan bahan makanan.
Baca Juga: Kursus Online Kartu Prakerja Bayar, Publik: Uangnya Balik Lagi ke Bandar
Anggaran sebesar Rp 20 triliun disebutnya bisa dimanfaatkan untuk jutaan keluarga miskin.
"Apakah tidak sebaiknya program ini di-switch saja menjadi program bantuan sosial yang dilakukan secara kolaboratif dengan pelaku usaha sehingga iklim bisnis dan usaha tetap terjaga, selanjutnya target sasarannya bisa lebih luas," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera