Suara.com - Seiring dengan munculnya pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda masyarakat dunia, instrumen investasi safe heaven seperti emas menjadi primadona. Ini karena emas mempunyai tingkat risiko rendah.
Ketika perekonomian global tidak menentu seperti saat ini, emas jadi pilihan investasi menarik.
Deputi Bisnis Area Jatiwaringin PT Pegadaian Persero Rudy Kurniawan mengatakan saat pandemi seperti ini investasi emas menjadi pilihan utama disaat ekonomi global sedang lesu.
Apalagi, kata Rudy, sejak pandemi Virus Corona terjadi sejak empat bulan yang lalu, harga emas dunia terus merangkak naik.
"Untuk investasi 4 bulan terakhir ini peningkatannya secara internasional meningkat tajam meskipun belum melebihi permintaan tapi kebiasaan biasanya tumbuh 2 persen, sekarang ini tumbuhnya bisa sampai 5 persen sebulan," kata Rudy saat Bincang Online Kilau Investasi Emas yang diselenggarakan Suara.com, Jumat (22/5/2020).
Rudy mengatakan, investasi emas dalam waktu yang cukup lama sangat menjanjikan dibandingkan investasi lainnya, seperti surat utang atau bonds milik pemerintah.
"Selain harganya yang naik terus, barang logam kuning itu gampang dijual jika kita membutuhkan dana atau tambahan modal usaha. Jika tidak ingin dijual, maka bisa digadaikan," katanya.
Dari catatan Rudy, dalam kurun waktu 10 bulan sepanjang tahun lalu, misalnya, harga emas dunia sudah naik sebesar 12 persen, padahal kata dia rata-rata per bulan kenaikan harga emas sebesar 2 persen.
Harga emas turun lebih dari 1 persen pada perdagangan Kamis atau Jumat (22/5/2020) waktu Indonesia, karena investor membukukan keuntungan dari reli baru-baru ini dan beberapa beralih ke mata uang yang aman didorong meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China serta keraguan tentang pemulihan ekonomi.
Baca Juga: LIVE STREAMING: Investasi Emas, Solusi Anti Krisis saat Pandemi Covid-19
Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot menyusut 1,5 persen menjadi 1.722,78 dolar AS per ounce setelah sebelumnya jatuh ke posisi 1.716,44 dolar AS per ounce.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup 1,7 persen lebih rendah menjadi 1.721,90 dolar AS per ounce.
"Ekuitas sudah jenuh beli secara signifikan, banyak uang mengalir ke industri teknologi. Emas akan berada di bawah sedikit tekanan ketika orang mencoba dan meningkatkan kapital," kata Phil Streible, Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures di Chicago.
Emas kadang-kadang bergerak seiring dengan ekuitas pada tahun ini, terutama karena aksi jual tajam mendorong investor untuk menjual logam kuning itu untuk uang tunai atau guna menutupi margin call.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
BRI Beri Cashback Main Padel Pakai BRImo, Cek Promonya di Jakarta Sampai Bali
-
Apa Itu Family Office yang Diusulkan Luhut Pandjaitan? Menkeu Purbaya Menolak Modali dengan APBN
-
Family Office Usulan Luhut Ditolak Menkeu, Apa Itu Gerbang Investasi Bebas Pajak Orang Super Kaya?
-
8 Fakta Family Office: Ide Luhut untuk Crazy Rich, Anggaran APBN Ditolak Purbaya
-
TPA Miliki Peran Strategis Bagi Pengembangan Digitalisasi Rumah Sakit, Admedika Berikan Penjelasan
-
Prabowo Kepergok Bisik-bisik dengan Donald Trump di KTT Perdamaian, Bahas Apa?
-
Awas Tertipu, Hanya Ada 214 Perdagaian yang Berizin OJK
-
Pemerintahan Prabowo Tengah 'Reset' Tata Kelola Sektor Tambang
-
Purbaya Umumkan Nomor WA Khusus, Warga Bisa Lapor Jika Ada Petugas Bea Cukai-Pajak Nakal
-
Pergerakan 4 Saham Ini Dipantau BEI Karena Terus Melonjak, Salah Satunya GIAA