Suara.com - Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengusulkan pemerintah agar menurunkan harga BBM industri, listrik dan gas yang dibebankan kepada dunia usaha.
Tingginya harga sejumlah komoditas tersebut dinilai sangat memberatkan dunia usaha. Ditambah lagi dengan melemahnya perekonomian nasional akibat dampak pandemik Covid-19.
Ketua Umum Apindo, Hariyadi B Sukamdani mengatakan, pandemi Covid-19 yang melanda saat ini telah menurunkan daya saing industri nasional lantaran permintaan barang baik di dalam negeri maupun transaksi ekspor juga menurun.
Tingginya harga BBM di Indonesia sebagai bahan baku utama industri disebutnya menjadikan rendahnya daya saing bagi industri nasional.
Terlebih harga minyak dunia juga telah mengalami penurunan di bawah 20 dolar AS per barel di tengah pandemi Covid-19.
"Keberlangsungan usaha dapat diupayakan, salah satunya dengan menurunkan harga BBM industri sebagai efisiensi produksi," ujar Hariyadi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/5/2020).
Hariyadi juga menyoroti tarif premium listrik yang dibebankan secara penuh kepada dunia usaha, sementara sejumlah industri saat ini belum beroperasi 100 persen.
Ia pun meminta adanya keringanan dari pemerintah soal tarif listrik yang diantarnya. Penghapusan biaya premium-rekening minimum pemakaian listrik 40 jam menyala, termasuk untuk pelanggan industri premium 235 jam yang menyala selama masa pandemik Covid-19.
Kemudian, penghapusan mekanisme tagihan minimum gas oleh PGN, yang akan sangat meringankan beban biaya industri, mendapatkan flexibilitas untuk membayar energi sesuai dengan konsumsi gas yang mengikuti pemakaian dalam proses manufaktur.
Selanjutnya, penundaan pembayaran 50 persen tagihan PLN hingga Desember 2020 dengan jaminan cicilan berupa giro mundur selama 12 bulan, serta penghapusan denda keterlambatan.
Baca Juga: Warganet Ungkap Modus Penimbun BBM Bersubsidi, 'Senjatanya' Motor Batangan
Sementara, terkait dengan gas, Hariyadi juga mendorong pemerintah untuk segera mengimplementasikan penurunan harga gas bumi tertentu di titik serah pengguna gas bumi (plant gate) untuk seluruh sektor industri menjadi harga 6 dolar AS per mmbtu dengan nilai setara dengan Rp 14.000.
Saat ini hanya 7 sektor industri yang bisa mendapatkan harga 6 dolar AS pers mmbtu tersebut, sebagian besar industri masih membayar dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga tersebut.
"Selain itu, pengenaan tagihan gas seharusnya juga disesuaikan dengan konsumsi industri, bukan kontrak yang berlaku. Kami pun berharap pemerintah membebaskan biaya minimum untuk gas karena industri saat ini mengalami kesulitan yang luar biasa di masa pandemik Covid-19," imbuh Hariyadi.
Berita Terkait
-
Pemerintah Prancis Beri Subsidi Rp113 Juta Bagi Pembeli Mobil Listrik
-
Mercedes-Benz Terapkan Konsep Kenormalan Baru, Bentuknya Begini
-
Mitra Pengemudi, Ini Restrukturisasi Kredit dari Grab Indonesia
-
McLaren Terkena Badai Corona, Ini 7 Driver F1 Keren Timnya
-
Badai Pandemi Corona, McLaren Merugi di Dua Sektor
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Menkeu Purbaya Beri Diskon PPN 6 Persen untuk Tiket Pesawat Domestik Kelas Ekonomi
-
Mampukah Stimulus BLT Gairahkan Ekonomi Akhir Tahun?
-
Ada BLT Rp300 Ribu Cair Bulan Ini, Siapa Saja yang Berhak Menerimanya?
-
Investasi Sektor Properti dan Pariwisata di Jakarta Utara Tumbuh Signifikan
-
Hari Pangan Sedunia, BRI Peduli Komitmen Dukung Ketahanan Pangan Melalui Panen Raya BRInita
-
Ignasius Jonan Sekarang Menjabat Apa? Ingat Lagi Katanya Soal Kereta Cepat
-
Investasi Asing di RI Makin Loyo di Dua Kuartal Terakhir, Ini Kata Rosan Roeslani
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Penerapan Izin Investasi "Fiktif Positif" Terkendala Sistem di Daerah, Rosan: PR-nya Tidak Mudah!
-
Pekan Kelabu Investor Saham! IHSG Anjlok, Kapitalisasi Pasar Ambles Rp814 Triliun