Suara.com - Wabah Covid-19 berdampak besar terhadap dunia kerja, baik terhadap perusahaan maupun pekerja, terutama mereka yang berada di sektor perekonomian informal. Namun seberapa besar pandemi terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)?
Program mengenai Kesinambungan Daya Saing dan Tanggung Jawab Perusahan (SCORE) Indonesia ILO, bersama dengan para konstituen dan mitra pelaksananya melakukan survei terhadap 571 perusahaan pada April 2020. Hasil survei menunjukan kesulitan yang belum pernah dihadapi perusahaan sebelumnya akibat pandemi.
Manajer Proyek SCORE-International Labour Organization (ILO) Indonesia, Januar Rustandie mengatakan dua dari tiga perusahan yang disurvei menghentikan operasinya baik secara sementara maupun permanen.
Tiga persen dari perusahaan yang disurvei menghentikan usaha mereka secara permanen, dengan perusahaan- perusahaan kecil menanggung beban krisis yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih besar.
Pendapatan perusahaan menurun drastis. Lebih dari seperempat perusahaan yang disurvei dilaporkan kehilangan lebih dari setengah pendapatan mereka.
"Sekitar 52 persen perusahaan kehilangan pendapatan hingga lebih dari 50 persen dan terpaksa mereka memberhentikan sebagian karyawan," kata Januar dalam diskusi daring yang diselenggarakan AJI Jakarta bekerjasama dengan ILO Indonesia, Rabu (3/6/2020).
Dia menjelaskan, wabah Covid-19 berdampak besar terhadap ketenagakerjaan. Sekitar 63 persen perusahaan yang disurvei telah mengurangi jumlah pekerja dan lebih banyak perusahaan berencana melakukan hal yang sama.
Jutaan pekerja Indonesia mengambil cuti atau mengalami pemberhentian kerja sementara.
"Jumlah pekerjaan yang berisiko terus bertambah akibat perusahaan melakukan pengurangan atau menutup kegiatan usaha," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Subsidi Bunga Pinjaman untuk 60 Juta Debitur UMKM
Perusahaan-perusahaan menyerukan perlunya bantuan pemerintah untuk bertahan dan beradaptasi dengan persyaratan melakukan jaga jarak sosial. Mayoritas perusahaan memerlukan bantuan yang mendesak dalam arus kas untuk bertahan.
Selain itu mengurangi biaya usaha dengan bentuk subsidi upah dan sewa, misalnya, akan meningkatkan peluang untuk bertahan.
"Mereka butuh bantuan dari pemerintah terkait stimulus keuangan, dan perlindungan karyawannya," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group
-
Syarat Impor iPhone 17 Dibongkar Mendag, Apple Harus Lakukan Ini Dulu
-
Setelah Sawit, BPDP Sasar Hilirisasi Kelapa dan Kakao
-
5 Fakta Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 M, Momen Ditinggal ke Toilet Jadi Kunci
-
Kasus Bank Century: Dulu Seret Nama Sri Mulyani, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?
-
Tips Pilih Developer Rumah Terbaik 2025, Biar Tidak Menyesal di Kemudian Hari
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bakal Beri Subsidi Gaji untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp10 Juta!