Suara.com - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyetujui rencana datangnya 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Kawasan Industri Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.
Sebanyak 500 TKA ini merupakan tenaga ahli yang akan bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) untuk mempercepat pembangunan smelter.
Hal ini disepakati usai rapat koordinasi (rakor) bidang ketenagakerjaan di aula Merah Putih, rumah jabatan Gubernur Sultra, Jumat (12/6/2020) kemarin.
Rakor dihadiri jajaran Forkopimda, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah, tokoh agama, rektor berbagai universitas, serta beberapa ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang ada di Sultra.
Gubernur Sultra, Ali Mazi menjelaskan, 500 TKA yang akan didatangkan dua perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan nikel ini telah memenuhi prosedur yang ada, mulai dari administrasi perizinan hingga protokol penanggulangan wabah virus corona atau covid-19.
“Jujur saja semua urusan TKA itu persyaratan semua sudah dilalui dan sudah memenuhi persyaratan semua. Kebijakan pemerintah ini bicara soal hubungan antar negara yang harus didukung semua elemen dan pemerintah daerah,” ujar Ali Mazi, ditulis Sabtu (13/6/2020).
Ali Mazi menambahkan, kedatangan 500 TKA yang akan mempercepat pembangunan smelter akan berdampak positif bagi kemajuan pembangunan di Sultra. Dampak yang paling cepat dirasakan adalah banyaknya tenaga kerja yang akan direkrut oleh kedua perusahaan tersebut.
"Estimasinya ada sekitar 3000 tenaga kerja lokal yang akan direkrut oleh PT VDNI dan PT OSS ini, sebab setiap satu TKA akan didampingi sekitar enam sampai tujuh tenaga kerja lokal. Nah ini sangat berimplikasi pada peningkatan ekonomi masyarakat kita," kata Ali Mazi dalam rapat tersebut.
Menurutnya, kawasan mega industri Morosi saat ini masih dalam tahap pembangunan, sehingga peluang adanya lapangan kerja baru yang dapat menampung puluhan ribu tenaga kerja sangat terbuka.
Baca Juga: Warga Sultra Tanggapi Isu Penolakan 500 TKA China
Untuk saat ini saja kata Ali Mazi, tercatat sebanyak 11.227 orang tenaga kerja lokal yang telah bekerja di kawasan industri itu. Dari jumlah tersebut, 92 persen merupakan tenaga kerja asal Sulawesi Tenggara, dan 8 persen dari luar Sultra atau TKA.
Jumlah ini, belum termasuk dengan para pekerja dari perusahaan joint atau mitra PT VDNI dan PT OSS yang jumlahnya juga sangat banyak.
Ditempat yang sama, tokoh pemuda Sultra yang saat ini tengah menyelesaikan pendidikan Strata Dua bidang CSR di Universitas Trisakti, Muhammad Ikram Pelesa mengaku sejak adanya kawasan industri di Kecamatan Morosi. Pendapatan ekonomi masyarakat banyak mengalami perubahan khususnya masyarakat yang berada di daerah lingkar tambang.
Menurutnya, oknum-oknum yang kerap melakukan upaya provokatif dengan mengatasnamakan rakyat hanya bermodalkan isu katanya-katanya dengan maksud mencari keuntungan pribadi.
"Ke depan kami mendorong agar ada transfer ilmu bagi tenaga kerja lokal dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada, agar kedepan perusahaan tidak lagi mendatangkan TKA dalam jumlah banyak," tutup Ikram.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
RI jadi Kunci Industri Regional, Mulai Bisnis Kayu Hingga Perangkat Keras
-
Minat Masyarakat untuk Menabung di Bank Turun pada September 2025, Apa Penyebabnya?
-
RI Punya Banyak Keunggulan Jadi Pusat Perdagangan Aset Kripto di Asia Tenggara
-
BP BUMN Tak Punya Wewenang Awasi Kinerja Perusahaan Pelat Merah
-
MMSGI Terus Gali Potensi Ekonomi Baru untuk Masyarakat Sekitar Operasional
-
Harga Emas Hari Ini Turun Berjamaah: Emas Antam Turun Tipis, Galeri 24 Paling Anjlok
-
The Fed Pangkas Suku Bunga! Ini Imbasnya ke Ekonomi Indonesia
-
Karyawan Dapur MBG Dapat BPJS Kesehatan dan TK? Ini Rinciannya
-
Konsumsi BBM Diperkirakan Naik Saat Gelaran MotoGP Mandalika
-
Omongan Menkeu Purbaya Soal Data Subsidi LPG Sejalan dengan Sri Mulyani