Suara.com - Mardyan Angga Pratama (29) yang sudah dua tahun menggeluti dunia jasa servis sepeda mengaku kebanjiran permintaan seiring meningkatnya tren bersepeda.
"Tren peningkatan (jasa servis) terutama setelah lockdown pertama (ramai penerapan PSBB atau pembatasan sosial berskala besar yang tahap pertama)," tutur Angga, demikian pemuda 29 tahun ini biasa disapa, sambil tangannya terus merakit sepeda balap jenis "speed allroad".
Di bengkel rumahnya yang sederhana itu, berjajar belasan sepeda olahraga. Mulai jenis sepeda gunung, sepeda balap road bike, BMX hingga sepeda lipat.
Melihat jenis, bahan baku serta mereknya, sepeda olahraga yang ditangani Angga atau Mardyan Angga Pratama bukanlah sepeda sembarangan.
Terdapat berbagai merek impor dengan harga puluhan juta hingga Rp 150 juta lebih.
Suku cadang yang dirakit pun tidak murah, bisa mencapai belasan juta hingga puluhan juta per suku cadang ataupun per paket barang.
"Ini orderan rakitan sedang full (penuh). Dulu sebelum pandemi, permintaan jasa rakit begini sehari berkisar antara dua hingga tiga unit. Kadang juga cuma sehari. Tapi sekarang sehari bisa empat hingga enam tujuh unit per hari," ujarnya.
Mardyan memang tak mengerjakan sendiri. Dia dibantu sang ayah, Jayadi, yang memang lebih dulu menekuni dunia perbengkelan sepeda kayuh.
Namun banyaknya permintaan jasa servis hingga rakit sepeda memaksa Angga untuk bekerja lembur hingga malam hari.
Baca Juga: Salip Pengendara Sepeda, Truk Terguling di Sragen, 3 Orang Tewas Tertindih
Terutama untuk pengerjaan servis ataupun rakit sepeda kelas premier, sulung dari tiga bersaudara ini harus menanganinya sendiri.
"Selain butuh penanganan ekstra karena menyangkut onderdil yang super mahal, proses pengerjaannya butuh ketelatenan dan keahlian khusus. Bapak juga bisa, namun untuk pengerjaan tertentu, konsumen meminta penanganan khusus (dari saya)," katanya.
Hasil dari jasa servis sepeda dirasakan Angga dan ayahnya, Jayadi, lumayan besar.
Misal untuk rakit atau servis total sepeda gunung biasa, Angga mematok harga Rp 100 ribuan per unit.
Sedangkan untuk servis total atau rakit sepeda premium dengan harga puluhan juta hingga ratusan juta, biaya jasa yang dipatok Angga biasanya lebih tinggi. Antara Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribuan per unit.
"Kadang saya malah tak mematok harga ke pelanggan. Sukarela saja untuk pelanggan yang sudah biasa menggunakan jasa saya," katanya.
Angga dan Jayadi tidak menyebut omzet penghasilan bersih per pekan atau per bulan.
Namun jika dirata-rata per hari empat unit saja, dikalikan 26 hari dan jasa paling rendah Rp 100 ribu, Angga diperkirakan bisa meraup penghasilan antara Rp 10 juta hingga Rp 25 juta per bulan.
Omzet pendapatan itu jauh di atas hasil penjualan jasa layanan servis dan rakitan sebelum pandemi yang berkisar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per bulan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya