Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka berada di zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/7/2020).
Melansir data RTI, IHSG berada pada level 5.142 turun tipis 3 poin atau 0,05 persen dibanding penutupan sebelumnya pada level .5,145. Begitu juga dengan laju indeks LQ45 yang ikutan turun 2 poin atau 0,20 persen menuju level 804.
Pada level tersebut IHSG telah ditransaksikan sebanyak 123 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 52 miliar dan volume transaksi mencapai 4,6 ribu kali.
Sebanyak 61 saham menguat 57 saham turun dan 85 saham belum ditransaksikan.
Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan sebelumnya akibat aksi profit taking di saham berbasis teknologi Indeks Dow Jones tumbang sebesar 1,31 persen dan jika dikombinasikan dengan jatuhnya EIDO sebesar 0,84 persen maka ada peluang IHSG "terjangkit virus profit taking" dalam perdagangan Jumat ini.
"Mengetahui IHSG berpeluang terpapar profit taking dalam perdagangan Jumat ini di tengah secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli," kata Edwin dalam analisa, Jumat (24/7/2020)
Dirinya merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan BOW atau Swing Trade maka dapat fokus atas saham dari sektor Bank, Konstruksi, Farmasi, Pakan Ayam, Infrastruktur, Logam Emas dan Rokok dalam perdagangan Jumat.
IHSG diperkirakan bergerak pada 5,094 - 5,179 adapun saham-saham yang layak untuk dikoleksi pada perdagangan hari ini adalah BMRI, PTPP, KLBF, JPFA, PGAS, WIKA, CPIN, MDKA, GGRM dan KAEF.
Pada perdagangan hari sebelumnya, IHSG ditutup menguat sebesar 0,68 persen kelevel 5,145. Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa saham AS yang ditutup melemah cukup signifikan memberikan sentimen negatif untuk perdagangan di akhir pekan ini.
Baca Juga: Jelang Akhir Pekan IHSG Bakal Ditutup Menghijau, Ini Rekomendasi Sahamnya
Selain itu dari beberapa harga komoditas yang cenderung menguat seperti nikel, kelapa sawit, emas dan timah menjadi sentimen positif hari ini, namun perlu diwaspadai harga minyak mentah yang melemah 1,98 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji