Suara.com - Imbas sepinya pergerakan penumpang pesawat akibat pandemi COVID-19, Garuda Indonesia tengah berfokus pada penerbangan kargo, salah satunya mengirimkan produk hasil laut ke Guangzhou, China.
“Kami juga melakukan kerja sama di Indonesia Timur untuk mengirim marine products (hasil laut) langsung ke China,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam diskusi daring, Jumat (24/7/2020).
Dia mengatakan ada eksportir yang menyewa pesawat dari Ambon ke Guangzhou untuk mengirim ikan dan hasil laut lainnya.
Kemudian dari Guangzhou ke Jakarta mengirim alat-alat elektronik dan dari Jakarta ke Ambon mengirim kargo umum (general kargo) seperti pakaian.
“Sebelum pandemi penerbangan ini ke Jakarta dulu karena mengikuti penumpang, tapi sekarang bisa langsung dari Ambon ke Guangzhou,” katanya.
Irfan menambahkan pihaknya juga sudah mendapatkan izin dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengangkut barang di kabin penumpang dengan syarat beratnya tidak lebih dari 70 kilogram agar tidak merusak kursi.
Ia mengaku bahwa penerbangan kargo atau logistik semakin membaik dibandingkan sebelum pandemi dan saat ini perusahaan semakin memfokuskan untuk ekspansi di penerbangan tersebut.
“Kalau kita lihat pesawat itu ya penumpang, kita sibuk di atas bukan di bawah, padahal penerbangan kargo ini menyenangkan, enggak perlu rapid test dan kalau di pesawat jarang-jarang komplain,” ujarnya.
Saat ini, dia menyebutkan, terdapat 10 pesawat per hari yang khusus mengirimkan kargo atau logistik, di mana sebelumnya tidak pernah ada penerbangan tersebut.
Baca Juga: China Sukses Luncurkan Misi Perdana yang Akan Mendarat di Permukaan Mars
Irfan menambahkan pihaknya juga akan mendatangkan dua pesawat khusus kargo (freighter) tahun ini, namun mengalami penundaan karena pandemi.
“Tahun ini kedatangan dua freighter pesawat khusus kargo, karena kondisi finansial kita, kita lakukan penundaan,” katanya.
Bahkan, dia mengatakan akan menyeimbangkan kontribusi pendapatan kargo dengan penumpang yang selama ini didominasi penumpang.
“Selama in kita ahli di penumpang. Kalau dilihat organisasi di Garuda, 95 persen orang Garuda itu mengurusi penumpang, cuma lima hingga 10 persen yang mengurusi kargo. Hari ini ketika ada kebutuhan kargo dari satu destinasi ke destinasi lain itu kita dahulukan sedemikian rupa sehingga pergerakan kargo ini bisa lebih lancar,” kata Irfan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam