Suara.com - “Jangan sekali–sekali menyerah dan berputus asa.”
Sepenggal kalimat pendek yang bermakna dalam, menjadi penyemangat hidup yang dipegang Partini (31), seorang penjual pecel keliling. Terlebih saat ia harus berjuang menjalankan usahanya di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).
Partini yang kesehariannya menjual pecel keliling di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, tidak pernah menyangka, akan merasakan kehidupan semakin bertambah berat akibat pandemi. Ketika suaminya, Triono, yang bekerja sebagai sales obat mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19.
Beban yang dipanggul Partini kian bertambah, karena ia kini menjadi tulang punggung keluarga.
“Karena pandemi Covid-19, suami saya mengalami PHK. Namun saya tidak menyerah, saya jualan pecel keliling masuk-masuk gang. Saya dan suami tetap berusaha, meskipun pendapatan kami jauh berkurang dibandingkan sebelum adanya Corona,” kata Partini ketika dihubungi, Minggu (23/8/2020).
Sebelum pandemi, penghasilan dari berjualan pecel yang dijajakan ibu satu anak ini cukup menjanjikan. Dengan menjual pecel, ia bisa mendapatkan penghasilan Rp100 ribu per hari. Penghasilan itu mampu untuk menambah biaya kebutuhan sehari-hari.
Partini pun masih bisa menyisihkan sebagian pendapatannya untuk menabung di Tabungan Simpedes di BRI. Namun situasi seketika berubah, manakala pandemi Corona menyergap.
Usaha dagangan pecel yang menjadi andalannya untuk meraup rupiah sepi pembeli.
“Setelah ada Corona, pendapatan saya hanya sekitar Rp30 ribu-Rp40 ribu per hari. Sepi pembeli, pelanggan banyak yang memilih masak sendiri sejak Covid-19,” ungkap Partini.
Baca Juga: BRI Tunjuk Aestika Oryza Gunarto Sebagai Corporate Secretary
Untuk bertahan hidup, ia juga membantu suaminya berjualan tahu aci secara online. Pilihan berdagang secara daring dilakukan suami Partini karena kendala alat bantu kaki milik suaminya rusak.
“Kalau keliling belum bisa karena suami saya punya polio di kaki, jadi kalau jalan harus ada alat bantu,” ujarnya.
Di tengah kondisi yang sulit dan beban ekonomi bertambah karena pandemi, Partini mendapatkan secercah harapan. Ia merupakan salah satu dari jutaan penerima Banpres Produktif sebesar Rp 2,4 juta dari Presiden Joko Widodo.
“Selama ini saya nabung di BRI. Tapi belum pernah mengajukan kredit. Alhamdullilah, saya mendapat bantuan. Saya kaget campur bahagia karena doa saya diijabah,” kisahnya. Partini juga mengaku beruntung karena bisa bertemu orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi, pada acara peluncuran banpres produktif di Istana Negara, Senin (24/8/2020).
Dana bantuan itu, menurut Partini akan dipergunakannya sebagai modal dagang.
“Saya pergunakan untuk modal dagang. Dananya akan saya putar lagi, seperti untuk berbelanja terigu, kacang, minyak goreng dan bumbu pecel, beli ayam dan lain-lain,” sebutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
IHSG Anjlok Hari Ini Imbas ADB Turunkan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
-
Bye-bye Ganti Aplikasi! Vidio Hadirkan Fitur Belanja di Shopee Sambil Nonton
-
Pemerintah Siapkan 'Kado' Nataru, Stimulus Ekonomi ke-3 Siap Guyur Tiket Murah hingga PPN
-
BUMN Ngeluh Subsidi Belum Dibayar Kemenkeu, Purbaya: Suruh Menghadap Saya!
-
Anggaran Subsidi Energi Bocor, Menkeu Purbaya Akui Selama Ini Tak Tepat Sasaran
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Bukan Permanen, ESDM: Pembelian BBM Murni Pertamina oleh SPBU Swasta Hanya Solusi Kekosongan Stok
-
Isu Polusi Udara, Wamen Bima Arya Minta Pejabat Naik Transportasi Umum
-
Menteri 'Koboi' Ancam Copot Anak Buah