Suara.com - Harga emas dunia berkilau kembali setelah sempat turun, kali ini logam mulia tersebut naik 1 persen karena dolar AS melemah, sementara ekspektasi seputar The Fed akan mempertahankan kebijakan moneter dovish-nya pekan ini semakin meningkatkan daya pikat logam safe haven itu.
Melansir CNBC, Selasa (15/9/2020) harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi 1.954,68 dolar AS per ounce. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,8 persen menjadi 1.963,7 dolar AS per ounce.
"Emas naik karena dolar berada sedikit di bawah tekanan. Kami juga melihat Steven Mnuchin menunjukkan bahwa mereka menginginkan semacam kesepakatan stimulus fiskal, sehingga akan semakin melemahkan dolar," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Chicago.
Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,3 persen terhadap saingannya, meningkatkan daya tarik emas bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Menteri Keuangan AS, Mnuchin, mengatakan masih mungkin ada kesepakatan dengan Kongres Amerika untuk lebih banyak bantuan federal terkait virus corona.
Emas melambung 29 persen sejauh tahun ini didorong stimulus besar-besaran dari bank sentral global untuk memerangi dampak pandemi virus corona.
Kini investor akan mencermati keputusan kebijakan Federal Reserve yang akan dirilis Rabu.
"The Fed diperkirakan mempertahankan tingkat target inflasi, kita akan melihat 2 persen untuk beberapa waktu dan mereka akan meningkatkan Quantitative Easing (QE), jadi emas bakal tetap didukung itu," kata Streible.
Pelaku pasar juga menunggu keputusan kebijakan Bank of Japan dan Bank of England yang dijadwalkan Kamis.
Baca Juga: Minim Stimulus, Harga Emas Dunia Sedikit Meredup
Sementara itu, Uni Eropa meningkatkan tekanan pada Perdana Menteri Boris Johnson untuk mundur dari pelanggaran perjanjian perpisahan Brexit.
Emas akan terus bergerak lebih tinggi karena ketidakpastian politik di Amerika Serikat, Brexit, dan kondisi ekonomi yang lemah secara keseluruhan di dunia, kata Jeffrey Christian, mitra pengelola CPM Group.
Logam lainnya, perak melesat 1,6 persen menjadi 27,16 dolar AS per ounce, platinum melonjak 2,7 persen menjadi 950,14 dolar AS per ounce, sedangkan paladium turun 0,7 persen menjadi 2.304,21 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
Terkini
-
Bunga KPR BTN Turun Ikut Acuan BI
-
Fokus Bisnis Migas, Pertamina Mau Lepas Pelita Air dan Dimerger Garuda Indonesia
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Telkomsel Bagikan Grand Prize SIMPATI HOKI Rayakan Hari Pelanggan Nasional: 13 Unit BYD Dolphin
-
Dolar AS Dicueki! Transaksi Rupiah RI -Yuan China Tembus Rp 35 T, Bisa Pakai QRIS
-
Tangerang Jadi Lokasi Paling Populer untuk Cari Rumah, LPKR Genjot Hunian Mewah
-
Impor Gula Rafinasi Dihentikan, Apa Alasannya?
-
Bali Diterpa Banjir Bandang, AHY Soroti Alih Fungsi Lahan
-
Kelebihan dan Kekurangan Rumah Hook: Cocokkah Jadi Rumah Idaman Anda?
-
Dompet Digital Gemuk Dadakan? Ini 3 Link Aktif DANA Kaget untuk Diklaim