Suara.com - Sekretaris Eksekutif 1 Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) Raden Pardede mengatakan, ekonomi Indonesia baru akan pulih pada tahun 2023 mendatang.
Lamanya proses pemulihan ini kata dia sangat bergantung akan penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah sekaligus berharap bahwa vaksin Covid-19 bisa segera ditemukan.
"Harapan kita, kita punya target tahun 2023, rencana jangka menengah kita. Kita harus kembali ya bertumbuh seperti halnya kita seperti sebelum Covid-19," kata Pardede dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (23/9/2020).
Kata Pardede pemerintah saat ini tengah membuat rancangan rencana kerja jangka menengah dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Setidaknya kata dia ada 3 garis besar dalam rencana kerja menengah tersebut yakni Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Bertumbuh dan Transformasi.
"Kenapa kami tambahkan di situ transformasi karena kami sebutkan tadi bahwa perilaku manusia itu berubah semenjak Covid-19 ini. Terjadi percepatan adopsi teknologi, terutama adopsi teknologi digital," kata Raden.
Pardede menyebut akibat pandemi Covid-19, struktur ekonomi berubah dratis, sehingga lanjut Pardede pemerintah perlu untuk merubah mind set prilaku ekonomi nasional.
"Struktur ekonomi kita tidak sama lagi seperti halnya sebelum Covid-19, berarti kita harus menyiapkan itu mulai sekarang supaya bisa bertumbuh, bertransformasi, dan berkompetisi di pasar global berdaya saing tinggi," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah menilai perekonomian masih akan berat untuk bergerak dari pagebluk virus corona.
Baca Juga: Akibat Corona, Kondisi Ekonomi Terburuk Sejak Perang Dunia ke II
Sri Mulyani Indrawati mengatakan setidaknya ada 3 faktor pemberat yang membuat gerak ekonomi tak leluasa akibat pandemi Covid-19.
"Kontribusi negatif terbesar (adalah) investasi, konsumsi dan ekspor," kata Sri Mulyani dalam konfrensi pers APBN Kita melalui video teleconference di Jakarta, Selasa (22/9/2020).
Padahal pada Agustus bulan lalu pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini berada di rentang -1,1 persen hingga positif di angka 0,2 persen.
Penurunan outlook pertumbuhan ekonomi tahun ini antara lain disebabkan oleh kasus penambahan pasien Covid-19 yang terus meningkat tajam.
"Ini artinya negatif territory akan terjadi pada kuartal III dan mungkin juga masih akan berlangsung untuk kuartal IV, yang kita upayakan bisa mendekati nol atau positif," jelas dia.
Ramalan ini juga sejalan dengan proyeksi berbagai lembaga ekonomi dunia yang menyebut ekonomi Indonesia tahun ini bakal tumbuh negatif.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
Terkini
-
Menteri Bahlil Kebut 18 Proyek Hilirisasi Energi, Target 2026 Jalan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Bank Indonesia Siaga Jaga Rupiah, Pelemahan Bersifat Temporer
-
Industri Pindar Lokal Cari Pendanaan Investor ke Hong Kong
-
LPS : Program Penjaminan Polis, Instrumen Penting Tingkatkan Kepercayaan Publik
-
Kebutuhan Asuransi Makin Penting, Allianz Life Syariah Raup 120 Ribu Nasabah
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil
-
Rupiah Loyo di Tengah Kuatnya Dolar AS, RUU Redenominasi Jadi Sorotan
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini di Awal Sesi, Rawan Aksi Profit Taking