Suara.com - Nilai tukar rupiah terpantau melemah terhadap dolar AS. pada awal pekan ini Senin (28/9/2020). Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs tengah acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate/Jisdor rupiah terdepresiasi sebesar 8 poin ke level Rp 14.959 per dolar AS dari posisi sebelumnya di level Rp 14.951 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 29 poin atau setara 0,19 persen menjadi Rp 14.901 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp 14.872 per dolar AS.
Sebelumnya, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada awal pekan ini masih berpotensi menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, sentimen positif terlihat dalam pergerakan aset berisiko di pasar Asia pagi ini dengan indeks saham Asia mengalami penguatan dan nilai tukar regional juga menguat terhadap dolar AS.
Ariston menjelaskan, sentimen positif didorong oleh data positif dari China yang rilis di hari Minggu. Data profit industri China mengalami pertumbuhan 19,1 persen di bulan Agustus.
Industri China tercatat selalu mengalami pertumbuhan profit sejak bulan Mei setelah pandemi berakhir di China yang menunjukkan pemulihan ekonomi di negara tersebut.
"Hari ini, Rupiah bisa ikut terdorong menguat mengikuti sentimen positif ini dengan potensi kisaran Rp 14.750 - Rp 14.850," ujar Ariston dalam riset hariannya, Senin (28/9/2020).
Di sisi lain, tambah Ariston, pasar masih mewaspadai perkembangan pandemi yang masih terus naik yang bisa mendorong pemerintah untuk menerapkan lockdown kembali sehingga bisa memperlambat pemulihan ekonomi dan menekan kembali aset berisiko.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Jumat pekan Kemarin (25/9/2020) berada di level Rp 14.872 per dolar AS. Level itu menguat dibanding pergerakan Kamis sebelumnya di level Rp 14.890 per dolar AS.
Baca Juga: Terungkap! Ini Alasan Harga Janda Bolong Bisa Tembus Ratusan Juta Rupiah
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat pekan kemarin berada di level Rp 14.951 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang di level Rp 14.949 per dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Rahasia George Santos Serap 10.000 Lapangan Kerja Hingga Diganjar Anugerah Penggerak Nusantara
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen