Suara.com - Pemerintah meresmikan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk mengembangkan industri produk halal dan keuangan syariah. Pasalnya, selama ini Indonesia hanya menjadi pengimpor produk halal serta pemberi 'stempel' bagi barang yang masuk ke tanah air.
Wakil Presiden Maruf Amin menuturkan kalau komite tersebut memiliki payung hukum Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 28 Tahun 2020 tentang KNEKS.
Dalam Perpres itu dijelaskan ada empat fokus pada upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yakni pengembangan industri produk halal, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah dan pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.
Terkait dengan fokus pengembangan industri produk halal, selama ini Indonesia hanya menjadi konsumen terbesar dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya. Padahal, Indonesia telah menjadi negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
"Namun sayangnya, Indonesia masih banyak mengimpor produk-produk halal dari luar negeri. Indonesia selama ini hanya menjadi konsumen dan 'tukang stempel' untuk produk halal yang diimpor," kata Maruf Amin dalam acara Webinar Strategis Nasional 'Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Indonesia', Sabtu (24/10/2020).
Kemudian, pemerintah juga melihat kalau pasar halal global memiliki potensi yang sangat besar. Konsumsi produk pasar halal dunia mencapai 2,2 triliun dollar AS pada 2018 dan akan terus berkembang mencapai 3,2 triliun dollar AS pada 2024.
Maruf Amin menginginkan agar Indonesia bisa memanfaatkan potensi pasar halal dunia itu dengan meningkatkan ekspor produk halal yang baru berkisar 3,8 persen dari total pasar halal dunia.
Menurut data Global Islamic Economic Report tahun 2019. Indonesia kalah dengan Brazil yang menduduki posisi sebagai eksportir produk makanan dan minuman halal nomor satu di dunia dengan nilai 5,5 miliar Dollar AS. Posisi Brazil diikuti oleh Australia dengan nilai 2,4 miliar dollar AS.
Tak hanya itu, permintaan produk halal oleh konsumen muslim global pun mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Baca Juga: Maruf Amin Bicara Soal Jadikan Indonesia Pusat Produsen Produk Halal Dunia
Melihat laporan dari The State of Global Islamic Economy 2019/2020, pengeluaran konsumen muslim dunia untuk makanan dan minuman halal, pariwisata ramah muslim, halal lifestyle, serta farmasi halal mencapai 2,2 triliun dollar AS pada 2018 dan diproyeksikan akan mencapai 3,2 triliun dollar AS pada 2024.
"Tentunya hal ini merupakan potensi yang sangat besar yang harus dimanfaatkan peluangnya oleh Indonesia dengan memenuhi kebutuhan global melalui ekspor produk halal dari Indonesia," tuturnya.
"Untuk itu, kita perlu bersungguh-sungguh untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia. Dengan segala sumber daya yang dimiliki, saya percaya Indonesia memiliki peluang yang besar sebagai negara produsen dan pengekspor produk halal terbesar di dunia," pungkas Maruf Amin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Franchise & Property Talk 2025, Bisnis Air Minum Isi Ulang Ini Mengupas Konsep Investasi Ganda
-
Mendag Bantah Mentan soal Impor Beras Ilegal di Sabang dan Batam: Itu Kawasan Bebas!
-
Purbaya Buka-bukaan Alasan Penerimaan Pajak Rendah: Ekonomi Sudah Lesu Sejak 2024
-
Harga Pangan Hari Ini: Cabai dan Bawang Meroket
-
Alasan Manajemen Mendadak Rombak Jajaran Direksi KAI Commuter di Tengah Kasus Tumbler Ilang
-
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Mengundurkan Diri
-
Puji-puji Ratu Maxima Soal Layanan QRIS Milik Indonesia
-
BRInita Buktikan Keandalan Dukung BRI dalam Meraih Penghargaan CSR Internasional
-
Partai Komunis China Guyur Investasi Rp 36,4 Triliun ke Indonesia, Untuk Apa Saja?
-
Presiden Prabowo Akan Bangun Dewan Nasional Baru Usai Bertemu Ratu Maxima