Suara.com - Untuk keempat kalinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mendapatkan penghargaan "Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award", sebagai provinsi terbaik pengendali inflasi daerah. Jateng berhasil mengalahkan DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, prestasi ini merupakan buah sinergi dan koordinasi segenap TPID, baik dari Bank Indonesia (BI) maupun pemerintah kabupaten/kota dalam menjaga inflasi di Jateng.
“Termasuk bantuan dari forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), sehingga aman dan orang mau berusaha juga gampang. Termasuk jika ada indikasi dan potensi pidana pada volatile food, kepolisian langsung bergerak dengan cepat. Inilah peran-peran tim pengendali inflasi yang berperan penting,” kata Ganjar.
Penguman penghargaan ini dibacakan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2020, yang diselenggarakan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/10/2020).
Sementara itu, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, langkah yang dilakukan Jateng dalam mengendalikan inflasi perlu ditiru pemerintah daerah lainnya di Indonesia.
“Kalau inflasi bisa dikontrol, ini baik, maka perlu diikuti pemerintah-pemerintah daerah yang lain,” katanya.
Pada kesempatan itu, Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengapresiasi Provinsi Jateng yang berhasil mengendalikan tingkat inflasi, salah satunya dengan mengembangkan model bisnis yang memajukan kelompok petani bawang merah di Brebes.
Menurut Perry, model bisnis yang dikembangkan di klaster petani tersebut telah meningkatkan nilai tambah produk bawang merah, memperluas akses pembiayaan, serta membantu pemasaran produk-produk bawang merah, baik melalui platform digital di dalam negeri hingga menembus pasar luar negeri.
“Sejumlah model bisnis yang berhasil dikembangkan ini tentu dapat direplikasi di daerah-daerah lainnya,” katanya.
Baca Juga: Indeks Risiko Bencana Tinggi, Ganjar Pranowo: Kuncinya Gotong Royong
Terkait apresiasi itu, Ganjar mengatakan, pihaknya sudah cukup lama melakukan pendataan digital terkait produktivitas petani bawang merah di Brebes.
“Pekerjaan kami selama beberapa tahun mungkin baru hari ini kelihatan. Ternyata itu bisa dilakukan untuk mengendalikan pangan kita. Memang ketika pendataan digitalnya bagus, kita akan bisa mengelola dan menghitung dengan baik, termasuk mengetahui plus minusnya,” pungkas Ganjar.
Pada acara yang dihadiri Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Koperasi dan UKM.
Berita Terkait
-
Liburan di Enam Obyek Wisata di Jateng, Siap-siap Dilakukan Rapid Test
-
Hari Santri, Pemprov Jateng Beri Penghargaan ke 15 Pesantren
-
Jaga Perdamaian di Jateng, Puluhan Warga Gelar Aksi Damai
-
Refly Harun Ungkap Kedahsyatan Anies dan Gatot Andai Disatukan
-
Sempat Viral Video Hendi Bernyanyi Tanpa Masker, Ini Respon Gubernur Ganjar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026