Suara.com - The Asia Foundation dengan dukungan dari Google tengah mengembangkan ”Go Digital ASEAN” yang dilaksanakan di semua negara ASEAN. “Program yang juga menjadi agenda the ASEAN Coordinating Committee on Micro, Small, and Medium Enterprises (ACCMSME) ini didesain untuk memberi keterampilan memanfaatkan teknologi digital bagi 200,000 orang di semua negara ASEAN,” demikian Sandra Hamid, Country Representative The Asia Foundation.
“Selain UMKM, program diberikan kepada angkatan muda yang belum bekerja, terutama di wilayah pedesaan dan tertinggal. Dan, secara khusus, menyasar kelompok marginal: perempuan dan penyandang disabilitas.”
Ryan Rahardjo, Head of Public Affairs Southeast Asia, Google Asia Pacific, menjelaskan bahwa tidak mudah bagi UMKM bisa memanfaatkan perkembangan ekonomi digital “Mereka perlu dibantu dan dilatih untuk menggunakan gawai dan menggunakan berbagai aplikasi dan start up yang ada untuk menjalankan bisnis mereka,” tambahnya.
Sementara itu, menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, baru 13 persen UMKM kita yang terhubung ke platform digital. Kementerian berupaya mendorong sebanyak mungkin UMKM masuk ke ekosistem digital. Hal ini akan memberikan manfaat, akses pasar yang lebih besar, termasuk akses pembiayaan.
“Sejak pandemi, penjualan di marketplace meningkat sampai 26 persen, dari 3,1 juta transaksi per hari. Tapi, harus kita akui, tidak semua UMKM mampu mengakses platform digital dalam skala nasional,” kata Teten Masduki. “Kehadiran program ini menjadi bagian dari komitmen kita untuk mendorong 10 juta UMKM masuk ke ekosistem digital di akhir tahun ini.”
Di Indonesia, Go Digital ASEAN dilaksanakan oleh Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) yang telah berpengalaman dalam mendampingi kelompok-kelompok perempuan di wilayah-wilayah desa dan tertinggal. Fitriani Sunarto, Sekretaris Eksekutif PPSW, memaparkan “Untuk Indonesia, program menargetkan 20.000 orang pelaku UMKM dan angkatan muda pencari kerja untuk dilatih literasi digital.
Dari jumlah tersebut, 60 persen adalah perempuan, sebanyak 10 persen atau 2,000 orang adalah dari kelompok disabilitas. Selebihnya kaum muda pencari kerja,” jelas Fitriani Sunarto. Ia menambahkan, penerima program tersebar di 820 desa yang tersebar di 8 provinsi, meliputi Riau, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
“Kami sudah merekrut dan melatih 45 mentor dan 820 sukarelawan desa untuk memberikan pelatihan dan pendampingan personal atau one-on-one bagi masing-masing penerima manfaat program di desa-desa tersebut.” jelas Fitriani Sunarto
Program ini akan dikenalkan dan diluncurkan kepada masyarakat secara online pada 27 Oktober 2020. Momentum itu dipilih untuk menyambut Hari Sumpah Pemuda, sekaligus untuk membangun sinergi dengan sebanyak mungkin pemangku kepentingan demi pengembangan dan keberlanjutannya. Keynote speech adalah Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UMKM yang akan mengemukakan Digital Economy: Peluang UMKM sebagai Motor Penggerak Ekonomi Nasional. Pengantar diskusi adalah Sandra Hamid dari The Asia Foundation dan Ryan Rahardjo dari Google Asia Pacific.
Baca Juga: Menkop UKM Blak-blakan soal 3 Masalah UMKM untuk Go Digital
Diskusi dan penanggap oleh Destry Anna Sari (Asisten Deputi Pemasaran, Kemenkop dan UKM) yang sekaligus merupakan Chairperson (ACCMSME), Samsul Widodo (Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa, dan Transmigrasi), Anwar Sanusi (Sekretaris Jendral Kementerian Tenaga Kerja), Amon Djobo (Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur), dan Astri Wahyuni VP (Public Policy Government Relations Tokopedia).
Berita Terkait
-
BRI Hadirkan Ratusan Pengusaha UMKM Binaan dalam Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro
-
Dilarang Purbaya, Shopee Blokir Ratusan Ribu Produk Thrifting
-
Menteri UMKM Tuding Bea Cukai sebagai Biang Kerok Lolosnya Pakaian Bekas Impor
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
146 SPBU Pertamina Sudah Ditambahkan Etanol 5 Persen, Segera Lanjut Jadi 10 Persen
-
Desa BRILiaN dari BRI Jadi Pilar Pemerataan Ekonomi Nasional
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
10 Kebiasaan Hedonisme yang Diam-Diam Menguras Dompet, Awas Bikin Gaji Langsung Lenyap!
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR
-
Ketua Banggar DPR Pastikan Redenominasi Sudah Masuk Prolegnas