Suara.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo mengakui merasa kecewa terhadap pemimpin daerah yang justru menaikkan upah minimum provinsi alias UMP tahun 2021.
Padahal, menurut pengusaha, di tengah pandemi covid-19, banyak dari mereka yang kesulitan mempertahankan usahanya.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, kenaikan UMP juga tak sesuai dengan formula aturan PP Nomor 78 tahun 2015.
Jika menggunakan formula di PP, kata Hariyadi, maka hasilnya upah minimum akan turun.
"Dasar acuan untuk tentukan angka jadi ini yang tentunya menjadi kontradiktif dengan kondisi yang ada. Kalau dikembalikan dengan regulasi yang ada, malah harusnya turun, sehingga diskresi yang diambil oleh kepala daerah ini sebetulnya tidak perhatikan juga secara umum kondisi yang ada," ujar Hariyadi dalam konferensi pers secara virtual, Senin (2/11/2020).
Hariyadi mengakui, memang beberapa usaha masih bisa bertahan bahkan malah naik di tengah pandemi ini.
Namun, lanjutnya, seharusnya pemimpin daerah tak bisa menyamaratakan kondisi dunia usaha.
Menurutnya, justru lebih banyak pengusaha yang terdampak dibanding yang tak terpengaruh pandemi.
"Enggak bisa begitu, sekarang ini kondisi perusahan sehat yang bisa melakukan kegiatan malah lebih baik itu jumlahnya relatif seidkti dibandingkan yang terdampak pandemi," ucap dia.
Baca Juga: Takut Ada Gelombang PHK, Ganjar: Apindo Enggak Usah Takut
Untuk diketahui, beberapa daerah justru menaikkan UMP-nya di tengah pandemi ini. Dalam catatan Suara.com, daerah yang menaikkan UMP di antaranya, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Sulawesi Tengah.
Berita Terkait
-
Takut Ada Gelombang PHK, Ganjar: Apindo Enggak Usah Takut
-
Tak Naikan UMP seperti Ganjar Pranowo, Ini Alasan Ridwan Kamil
-
Perusahaan Jakarta Harus Kasih Tahu Disnaker Jika Tak Mampu Naikkan UMP
-
Pemprov DKI Akan Menaikkan UMP 2021 bagi Usaha Tak Terdampak Covid-19
-
Pengusaha Jateng Sesalkan Keputusan Ganjar Naikan UMP 2021
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?