Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat aktivitas ekspor pada Oktober 2020 mulai menunjukan gairahnya, pasalnya pada bulan tersebut terjadi kenaikan meski tipis sebesar 3,09 persen secara month to month (mtm).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, pada bulan Oktober 2020 total ekspor Indonesia mencapai 14,39 miliar dollar AS.
"Atau mengalami kenaikan sebesar 3,09 persen dibandingkan September bulan lalu," kata Setianto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (16/11/2020).
Meski begitu kata Setianto, jika dibandingkan secara tahunan atay year on year (yoy) masih tumbuh negatif sebesar 3,2 persen.
"Dari 14,88 miliar dollar AS menjadi 14,39 miliar dollar AS, kalau kita bandingkan Oktober tahun ini dengan Oktober tahun lalu," ucapnya.
Setianto mengungkapkan sebagian besar ekspor Indonesia masih di dominasi ekspor non-migas dengan porsi 95,63 persen atau mencapai 13,76 miliar dolar AS.
Dia menyebut, peningkatan ekspor terjadi di Bulan Oktober 2020 ini terjadi karena sektor non-migas mengalami kenaikan sebesar 3,54 persen. Di mana dari posisi 13,29 dollar AS di bulan lalu kini menjadi 13,76 miliar dollar AS pada Oktober 2020.
Sedangkan sektor migas mengalami penurunan sebesar minus 5,94 persen. Ekspor migas pada terctat 0,63 miliar dollar AS pada Oktober 2020, lebih rendah dibandingkan posisi September sebesar 0,67 miliar dollar AS.
Dengan share terbesar untuk sektor industri mencapai 81,91 persen, tambang 10,80 persen, migas 4,37 persen dan pertanian 2,92 persen.
Baca Juga: Waduh! BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Minus 3,49%, Indonesia Resmi Resesi
Meski demikian, penguatan volume ekspor tak diiringi dengan impor yang justru belum bergerak naik.
BPS mencatat kinerja impor pada Oktober 2020 masih dalam tren negatif, pertumbuhannya masih minus 6,79 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya di September 2020.
Demikian pula jika dibandingkan secara tahunan atau year on year (yoy) ambles 26,93 persen.
"Di bulan Oktober 2020 ini, nilai impor mencapai 10,78 miliar dollar AS atau turun 6,79 persen jika dibandingkan dengan September 2020," kata Setianto.
Setianto merinci, impor nonmigas Oktober 2020 mencapai 9,70 miliar dollar AS atau turun 6,65 persen dibandingkan September 2020 dan turun 25,36 persen dibandingkan Oktober 2019.
Sementara impor migas Oktober 2020 senilai 1,08 miliar dollar AS atau turun 8,03 persen dibandingkan September 2020.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra