Suara.com - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra belum memastikan akan kembali menggunakan pesawat Boeing 737 MAX 8. Saat ini, maskapai pelat merah hanya memiliki satu pesawat jenis itu.
"Kami belum putuskan apabila ini semua selesai. Karena kami saat ini hanya punya 1 buah di Garuda," ujar Irfan dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (20/11/2020).
Menurut Irfan, banyak pertimbangan yang harus dilakukan maskapai untuk menggunakan kembali pesawat tersebut. Mulai dari persiapan pesawat hingga pelatihan kembali kepada pilot.
"Karena ini ada jangka waktu yang cukup lama, dimana pilot kami harus melalui sertifikasi lagi," ucap dia.
Namun demikian, Mantan Direktur Utama INTI (Persero) ini, penggunaan pesawat akan disesuaikan dengan kebutuhan maskapai.
Terlebih, saat ini masih banyak pesawat jenis lain milik maskapai yang masih terparkir.
"Jadi, kami masih punya beberapa pesawat yang grounded, belum terbang, karena memang demand-nya belum ada, belum sampai utk bisa menerbangkan semua pesawat," imbuhnya.
Sebelumya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum memastikan pesawat Boeing 737 MAX 8 boleh melayani penerbangan kembali.
Meskipun, otoritas penerbangan Amerika, Federal Aviation Administration (FAA) telah memberi lampu hijau kepada pesawat tersebut untuk layani penerbangan.
Baca Juga: Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi Garuda Indonesia
"Tidak otomatis setelah FAA bisa terbang. Kita ada proses tertentu untuk memastikan sarana transportasi ini bisa memberikan keamanan dan kenyamanan," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto dalam konferensi pers secara virtual, ditulis Jumat (20/11/2020).
Menurut Novie, Indonesia mempunyai aturan sendiri terkait kelaikan pesawat dalam layani penerbangan komersial.
Pesawat, lanjutnya, juga harus sesuai standar persyaratan yang tecantum dalam aturan Kemenhub.
"Untuk diterbangkan tentu akan melakukan suatu kegiatan sesuai perundangan ditentukan sebelumnya," ucap mantan bos AirNav ini.
Berita Terkait
-
Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi Garuda Indonesia
-
Hotman Paris Protes Tiket ke Bali Mahal, Bos Garuda Buka Suara
-
Dirut Garuda Indonesia Buka Suara soal Kritik Hotman Paris
-
Hotman Paris Kritik Harga Tiket Pesawat ke Bali, Ini Kata Garuda Indonesia
-
Harga Tiket Garuda ke Bali Nyaris Rp20 Juta, Hotman Paris Colek Direksi
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat