Suara.com - Tri Yuana Retnani (46) atau yang sering dipanggil “Ana” ungkapkan rasa syukur Menjadi Peserta JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) yang di kelola BPJS Kesehatan. Hal itu karena, suami yang ia cintai bisa memasang ring jantung tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun. Anna terdaftar sebagai peserta dari segmen perangkat desa yang menanggung suami dan dua orang anaknya.
“Awal September, suami saya dirujuk ke RS Subandi Jember karena ada penyumbatan 100%, langsung kami bawa ke RS Subandi dengan perawatan yang maksimal dan akhirnya suami saya dipasangkan ring dijantungnya dengan tidak mengeluarkan biaya sepeserpun,” ujar Ana.
Awal mula suaminya terdiagnosa sakit jantung ketika melakukan perjalanan keluar kota dengan gejala yang tidak biasanya. Nyeri di dada dan punggungnya tidak tertahankan, sehingga ia memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit terdekat.
“Pada 17 juli 2020, kami sekeluarga pergi ke luar kota, sepulang dari Mojokerto suami sakit diperjalanan, keluar keringat dingin, nyeri dada dan tubuhnya dingin banget, saya pikir masuk angin biasa. Kemudian, saya mampir di Puskesmas Kelakah dan diberi obat, setelah sampai rumah, suami saya sudah tidak tahan nyeri di dada dan punggung,” ungkap Ana.
Sebelum dipasangkan ring di jantung di Rumah Sakit Subandi Jember, suaminya pernah dibawa ke ruang ICU Rumah Sakit Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi dan dirawat selama empat hari. Disitulah awal mula ia terdiagnosa sakit jantung.
Waktu pertama, suami saya langsung dibawa ke RS Bhakti Husada Krikilan. Setelah dua hari diruangan dan mendapatkan fasilitas kelas dua, kami dipindahkan ke ICU karena suami didiagnosa jantung. 4 hari di ruang ICU alhamdulillah suami sembuh kami pulang dengan tidak mengeluarkan biaya sepeserpun, dilanjut kontrol tiap 1 bulan. dan ketika saya mengurus administrasi saya lihat dirincian biaya habis 47 juta sekian. Setelah itu, baru suami saya di bawa ke Rumah Sakit Subandi Jember untuk dipasangkan ring di jantungnya,” bebernya.
Ana sangat bersyukur, karena biaya pengobatan jantung suaminya ditanggung sepenuhnya oleh JKN-KIS. Bahkan, sampai sekarang suaminya harus kontrol langsung ke RS Subandi Jember.
“Alhamdulillah dengan adanya JKN-KIS, nyawa suami saya bisa tertolong. Bahkan, sampai sekarang suami saya masih tetap harus kontrol ke RS Subandi, dan semuanya tanpa adanya biaya apapun,” kata Ana.
Ana mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang sudah mengelola program JKN-KIS ini, sehingga pengobatan suaminya bisa berjalan tanpa biaya apapun.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Apresiasi Anggota KORPRI dalam Penerapan Protokol Kesehatan
Terima kasih kami ucapkan untuk JKN-KIS ini, kami benar-benar bersyukur dan sangat terbantu dengan adanya JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Ikut Program JKN-KIS, Zaenab : Liver Yang Saya Derita Bisa Ditangani
-
Idap Kanker Payudara, Ibu Asal Lumajang Jalani Pengobatan Tanpa Biaya
-
Erma : Biaya Hemodialisa dari Jutaan Rupiah Jadi Gratis karena JKN - KIS
-
Anggota Pepabri Ini Mengaku Puas dengan Pelayanan JKN - KIS
-
Penyintas Talasemia : Hidup Saya Bergantung pada JKN KIS
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha
-
Harga Perak Sempat Melonjak Tajam, Hari Ini Koreksi Jelang Akhir Pekan