Suara.com - Banyak masyarakat yang telah memanfaatkan Program Jaminan Kesehatan – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk perawatan di fasilitas kesehatan. M. Massau (66) adalah salah satu peserta JKN-KIS yang telah merasakan manfaat program ini.
Ia menggunakan kartu JKN-KIS untuk berobat Herniasi Nucleus Pulposus (HNP) atau yang sering disebut dengan saraf terjepit.
Massau bercerita pertama kali merasakan keluhannya berupa nyeri disertai dengan kesemutan yang tidak kunjung hilang pada bagian pinggul pada tahun 2011 akibat jatuh di kamar mandi. Gejala HNP sering dianggap nyeri ringan akibat keseleo atau terpelintir. Padahal, nyeri akibat HNP tidak boleh dianggap sepele dan perlu mendapatkan penanganan.
“Setelah kejadian saya jatuh di kamar mandi di tahun 2011 itu, tiba-tiba saya merasakan pinggang belakang terasa sakit, sampai jalan harus membungkukkan badan. Rasa sakit juga terasa sampai di kaki. Karena sudah tidak tahan dengan rasa sakitnya, saya pun dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Biak Numfor. Setelah diperiksa, dokter mengatakan saya mengalami saraf terjepit,” ujar Massau, Kamis (26/11/2020).
Dirinya menambahkan, setelah melalui proses pemeriksaan, dokter menyarankan Massau untuk menjalani terapi untuk kesembuhannya. Ia juga disarankan untuk mulai mengurangi aktivitas berat untuk menjaga kondisi fisiknya.
"Saya selalu melakukan kontrol dan terapi setiap hari jumat di RSUD Biak Numfor saat itu. Sampai sekarang jika rasa sakit di pinggul saya kambuh kembali ke Puskesmas untuk diperiksa kembali dan dibuatkan rujukan untuk ditangani oleh dokter saraf di RSUD," katanya.
Selama menjalani pengobatan, Massau tidak pernah khawatir mengenai masalah biaya karena semuanya telah dijamin oleh BPJS Kesehatan.
“Selama ini saya berobat menggunakan kartu JKN-KIS. Saya merasa sangat terbantu sekali, apalagi saya sudah pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan seorang janda,” tuturnya sambil menunjukkan kartu JKN-KIS-nya.
Massau telah menjalani pengobatan yang cukup lama namun ia tidak pernah terkendala baik pada pelayanan kesehatan maupun pembayaran.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Apresiasi Anggota KORPRI dalam Penerapan Protokol Kesehatan
Berita Terkait
-
Suami Pasang Ring Jantung Nol Rupiah, Anna Ungkapkan Rasa Syukur
-
Ikut Program JKN-KIS, Zaenab : Liver Yang Saya Derita Bisa Ditangani
-
Idap Kanker Payudara, Ibu Asal Lumajang Jalani Pengobatan Tanpa Biaya
-
Erma : Biaya Hemodialisa dari Jutaan Rupiah Jadi Gratis karena JKN - KIS
-
Anggota Pepabri Ini Mengaku Puas dengan Pelayanan JKN - KIS
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Menjadi Bantalan Sosial dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi
-
Purbaya Ungkap Peluang Gaji PNS Naik Tahun Depan, Ini Bocorannya
-
ESDM Terus Kejar Target Produksi Minyak Tembus 900 Ribu Barel per Hari
-
Harga Cabai Tak Kunjung Turun Masih Rp 70.000 per Kg, Apa Penyebabnya?
-
Pasokan Energi Aman, Pembangkit Listrik Beroperasi Tanpa Kendala Selama Nataru
-
Bahlil Tegaskan Perang Total Lawan Mafia Tambang
-
Petani Soroti Kebijakan Biodiesel Justru Bisa Rusak Ekosistem Kelapa Sawit
-
Dirayu Menperin soal Insentif Mobil Listrik 2026, Ini Jawaban Purbaya
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi