Suara.com - Keterampilan menjahit, yang merupakan salah satu binaan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai modal usaha. Kebutuhan di daerah sangat tinggi, sehingga dinilai sebagai usaha yang memiliki potensi besar.
Hal ini dikemukakan Menteri Ketenagakerjaaan (Menaker), Ida Fauziah, saat meninjau Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Thawalib Gunung Padang, di Pondok Pesantren Thawalib Gunung, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Minggu (17/1/2021).
"Workshop menjahit di lingkungan Ponpes Thawalib Gunung Padang Panjang ini memiliki potensi besar, karena sudah disesuaikan dengan kondisi pasar dan kebutuhan daerah," katanya.
Dalam kunjungan kerja di akhir pekan tersebut, Ida menemui peserta pelatihan workshop menjahit, yang merupakan salah satu terobosan masifikasi pelatihan vokasi bagi para santri untuk memasuki dunia kerja. Ia berpesan agar para santri maupun masyarakat Ponpes Thawalib Gunung Padang mau memanfaatkan pelatihan di BLK sebaik-baiknya.
"Jadikanlah pelatihan dari BLK ini sebagai kompetensi dasar yang mumpuni dan kembangkanlah terus skill kalian, agar di masa depan, kalian bisa tetap kreatif dan inovatif menghadapi perubahan," pesannya.
"Tetaplah rendah hati dan tidak cepat berpuas diri. Teruslah belajar, bertumbuh dan berkembang dengan memanfaatkan segala media yang ada, ingatlah pepatah Man Jadda Wajada," tambah Ida.
Menurutnya, santri dan masyarakat sekitar pesantren yang ingin mendapatkan pelatihan keterampilan kerja tak perlu susah payah ke kota. Mereka bisa mengikuti pelatihan keterampilan gratis di BLK Komunitas.
"Keterampilan yang diperoleh bisa untuk mendapatkan pekerjaan, atau menjadi wirausaha mandiri," ujar Ida.
Dalam sambutannya di depan ratusan santri, Ida berharap para santri Thawalib Gunung menjadi santri yang qurani, mandiri, dan berdaya saing. Pembangunan BLK Thawalib Gunung hanya sebuah stimulus.
Baca Juga: Kemnaker dan HKI Kerja Sama Layanan Bidang Ketenagakerjaan Bekasi
"BLK ini hanya pancingan, selanjutnya diharap Pemkot Padang Panjang berkontribusi menciptakan santri yang mandiri dan berdaya saing," katanya.
Menaker Ida menambahkan, masa depan ketenagakerjaan membutuhkan para santri yang berdaya saing. Bukan hanya berdaya saing di kota Padang Panjang maupun di provinsi Sumatera Barat saja, tetapi juga harus memiliki daya saing antar negara di seluruh dunia.
"Kita tak ingin banyak Tenaga Kerja Asing (TKA) masuk ke Indonesia karena nanti tenaga kerja akan diisi tenaga kerja asli Indonesia yang disiapkan mulai dari pendidikan termasuk pesantren," ujarnya.
Menaker Ida meyakini dengan sinergi Pemerintah Pusat, Pemda, DPR dan dunia pendidikan maupun masyarakat, akan dapat menciptakan generasi muda mandiri dan siap bersaing dapat diraih. "Kita generasi tua merasa ikhlas dan tenang jika generasi penerus adalah generasi tangguh seperti santri Thawalib Gunung," katanya.
Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran, memberikan apresiasi atas dibangunnya BLK Thawalib Gunung yang diresmikan pada 17 Maret 2020.
BLK Komunitas yang bergerak di bidang garmen dan menjahit ini sangat membantu para santri Ponpes Thawalib Putra dalam rangka menambah keterampilan/keahlian bidang garmen dan menjahit, serta mencetak para santri yang kompeten dan berdaya saing disamping ilmu agama yang dipelajarinya.
Berita Terkait
-
Gempa di Sulbar, Menaker Instruksikan Balai K3 Makassar Kirim Bantuan
-
Budaya K3 sudah Dicanangkan, Mengapa Kecelakaan Kerja Relatif Tinggi?
-
Bentuk Sikap dan Perilaku, Kemnaker Terapkan 5S di Lingkungan Kerja
-
Menaker : UU Cipta Kerja Tingkatkan Kemudahan Berusaha di Indonesia
-
Konsisten Lindungi Pekerja Migran, Atnaker Yordania Terima Penghargaan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan