Suara.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia buka-bukaan soal penyebab banyaknya investasi yang mangkrak di Indonesia.
Menurutnya, banyak orang yang membuat banyak investasi mangkrak. Oknum itu, lanjutnya, justru berasal dari kalangan elite.
"Pemain-pemain di lapangan banyak. Pemainnya semacam ada hantu-hantu berdasi, ada hantu enggak berdasi. Yang bisa selesaikan ini yang pernah belajar hantu," ujar Bahlil dalam CEO Forum secara virtual Kamis (21/1/2020).
Mantan Ketua Umum Hipmi ini memaparkan sebanyak Rp 708 triliun investasi yang mangkrak saat ia menjadi Kepala BKPM.
Bahlil menyebut, selain adanya oknum, aturan yang tumpang tindih antara pemerintah pusat dengan daerah jadi penyebab investasi mangkrak.
Dalam hal ini, ia mengaku telah membenahi permasalahan tersebut. Hasilnya, telah ada beberapa investasi yang tadinya mangkrak mulai masuk ke Indonesia.
"Kita tahu ada ego sektoral luar biasa. Di Kementerian atau lembaga luar biasa lagi aturan tumpang tindih, pemprov dan pusat. biaya tanah kawasan industri kompetitif yang dibandingkan dengan negara lain. Lalu kami bentuk tim Alhamdulillah udah selesai Rp 474,9 triliun. Salah satunya Lotte," ucap Bahlil.
Kendati demikian, Bahlil mengklaim kini perizinan investasi sudah mudah. Para investor tak perlu takut lagi diperhambat dalam menanamkan modalnya di Indonesia.
Apalagi, tambahnya, segala pengurusan izin yang tadinya di Kementerian, kini bisa dilakukan di BKPM.
Baca Juga: Joe Biden Jadi Presiden AS, Apa Pengaruhnya ke Indonesia
"Contoh IUP, sekarang dilimpahkan ke BKPM. termasuk tax holiday allowance, ajukan di OSS. Ini strategi kita percepat proses layani pengusaha. Ini karena pengusaha dapat izin insentif. Urus izin di Kementerian atau Lembaga hanya tuhan dan pembuat izin yang tahu kapan izin selesai keluar," kata dia memungkasi.
Berita Terkait
-
Joe Biden Jadi Presiden AS, Apa Pengaruhnya ke Indonesia
-
Melampaui Target, Saat Pandemi Investasi di Surabaya Capai Rp64 Triliun
-
Masa Pandemi Covid-19, Investasi di Surabaya Tembus Rp64 Triliun
-
Investasi yang Masuk ke RI Musti Libatkan UMKM di Daerah
-
Supaya Naik Kelas, UMKM Diminta Tak Hanya Jual Beras dan Kerupuk
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Paylater Melejit, OJK Ungkap NPL Produk BNPL Lebih Tinggi dari Kredit Bank
-
Harga Cabai Rawit Merah Mulai Turun, Dibanderol Rp 70.000 per Kg
-
Rupiah Melesat di Senin Pagi Menuju Level Rp 16.635
-
Emas Antam Harganya Lebih Mahal Rp 2.000 Jadi Rp 2.464.000 per Gram
-
Jadi Buat Kampung Haji, Danantara Beli Hotel di Makkah
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah