Suara.com - Indonesia adalah salah satu penghasil sawit terbesar di dunia. Berdasarkan potensi tersebut, Indonesia pun selalu menjadi sasaran kampanye hitam banyak pihak yang anti sawit.
Seperti diketahui, industri kelapa sawit nasional seringkali dituduh dan dituding sebagai komoditas penuh mudharat dari aspek kesehatan, sosial, ekonomi dan lingkungan.
Hadirnya kampanye hitam soal sawit di tengah masyarakat menimbulkan sejumlah persepsi negatif, baik secara domestik maupun global.
Beberapa isu negatif yang muncul tersebut, diantaranya, terkait tuduhan perkebunan kelapa sawit yang dianggap lebih ekspansif dari pada tanaman minyak nabati lain, kelapa sawit menyebabkan kerusakan lingkungan seperti deforestasi, kebakaran hutan, dan pemanasan global.
Menyikapi serangan kampanye negatif tersebut, diperlukan counter opini yang berisi tentang berbagai aspek positif terkait industri sawit nasional yang disampaikan ke masyarakat secara lebih terstruktur dan terencana.
"Perbanyak iklan, seperti di Malaysia, turun di bandara yang pertama kita lihat gambar sawit, naik ke lift isinya pesan positif tentang sawit, jadi sawit imej-nya bagus di masyarakat," kata Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung dalam webinar yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kamis (4/2/2021).
Menurut Gulat, dengan banyaknya iklan yang berisi kampanye positif soal sawit, bisa menciptakan pemahaman yang utuh tentang industri maupun produk sawit itu sendiri.
"Perlu banyak iklan yang mengkampanyekan soal sawit, supaya penyumbang devisa terbesar ini terus mengalami peningkatan," ucapnya.
Bahkan, Gulat juga meminta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk mempebesar alokasi anggaran untuk melawan kampanye hitam sawit.
Baca Juga: Kebakaran Lahan Sawit di Siak, Petugas Kesulitan Air untuk Padamkan Api
"BPDPKS duitnya saya dengar banyak, jangan disimpan-simpan, buatkan iklan-iklan sawit supaya image sawit positif," tutur Gulat.
BPDPKS adalah Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan yang bertugas mengelola dana perkebunan kelapa sawit untuk menjaga keberlangsungan industri kelapa sawit sebagai komoditas strategis nasional Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG