Suara.com - Untuk menunjang keberadaan Food Estate Kalimantan Tengah, sejumlah infrastruktur dibangun di desa yang berada di sekitarnya. Jalan desa diperbaiki, irigasi, dan aktivitas produksi didukung dengan optimal,
Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, Sunarti saat ditemui di desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (3/2/2021).
“Fakta di lapangan adanya food estate, infrastuktur yang menunjang ekonomi terbangun. Progresnya dapat dilihat, jalan desa diperbaiki, irigasi, dan aktifitas produksi didukung dengan optimal,” katanya.
Khusus di lahan sawah, Sunarti mengatakan telah terjadi kenaikan provitas lahan milik petani. Setidaknya terjadi pertambahan hasil panen 1-2 ton per hektare, akibat sentuhan teknologi benih dan mekanisasi.
“Petani kami merasakan dampak yang positif. Bila ada kekurangan di satu dua titik adalah hal yang wajar. Food estate masih terus berkembang,” tegasnya.
Mengenai isu gagal panen, Sunarti menilai, hal itu sebagai perhatian masyarakat pada perkembangan food estate di Kalteng. Ia menjadikan ini sebagai kritik perbaikan untuk lebih intensif lagi melihat lapangan.
Namun ia keberatan bila kejadian tersebut, di generalisir seolah menjadi kegagalan panen secara makro, dan menganggap tidak mewakili luasan pertanaman.
“Yang terjadi adalah panen cepat akibat tanaman rubuh dan terendam. Terpaksa segera dipanen,pantas bila hasilnya belum optimal. Berbeda bila dilihat pada lahan lain yang pertanamannya sudah tepat,” tegasnya.
Sunarti menambahkan, lahan yang dianggap gagal panen pun hanya luasan kecil pada titik tertentu, sehingga tidak fair bila dibandingkan luasan pertanaman yang telah siap panen yang mencapai puluhan ribu hektare.
Baca Juga: Kementan Rehabilitasi RJIT di Kabupaten Barito Timur
“Kita akan tetap menjadi perhatian, terutama cara bertanamnya harus dirubah. Yang tanaman rubuh itu ditanam dengan sistem tabur, sehingga akarnya tidak cukup kuat menahan angin. Kita terus edukasi petaninya,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Kepala Desa : Food Estate Desa Gedabung Siap Panen
-
Tengah Februari 2021, Para Petani di Food Estate Kalteng Siap Panen Raya
-
Rawan Bencana Alam, Petani Kembali Diingatkan Ikut Asuransi Usaha Tani
-
Mentan : Petani yang Butuh Pupuk Bersubsidi Bisa Mendapat sesuai Kebutuhan
-
Nilai Tukar Petani Naik di Januari 2021, Ini Komoditas yang Mempengaruhinya
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal