Suara.com - Pada 1 Februari 2021 lalu, Presiden Joko Widodo telah meresmikan Bank Syariah Indonesia (BSI), gabungan dari bank-bank syariah yang dimiliki BUMN. Nah, apa perbedaan bank syariah dan bank konvensional?
Sebelum menjawab pertanyaan itu anda perlu tahu dulu tentang Bank Syariah Indonesia (BSI) ini. Untuk diketahui, Integrasi Bank Syariah Indonesia sendiri telah dimulai sejak Maret 2020 lalu oleh Bank BNI Syariah, BRI Syariah serta Mandiri Syariah.
Komposisi prosentase pemegang saham terbesar saat ini dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) sebanyak 51,2 %, BNI 25 persen, BRI 17,4 persen, DPLK BRI-Saham Syariah 2% dan sisanya dimiliki oleh publik.
Dalam peresmiannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pembentukan BSI ini dilatarbelakangi dengan peringkat ekonomi Syariah Indonesia yang memiliki peringkat bagus di Global Islamic Economic Report.
Beliau juga menambahkan bahwa Indonesia mengalami peningkatan peringkat yang signifikan disana, terbukti menurut Global Islamic Economic Report Indonesia, Indonesia menduduki peringkat ke 4 pada tahun 2020 padahal saat tahun 2018 masih berada di posisi 10.
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Secara pelayanan, bank konvensional dan syariah sesungguhnya memiliki kesamaan transaksi. Oleh karena itu, Presiden Jokowi juga berpesan supaya BSI dapat bersifat universal dan inklusif yang artinya siapapun dapat bertransaksi di dalamnya, bukan hanya umat muslim saja.
Meski begitu tetap ada beberapa perbedaan mendasar yang menjadi pertimbangan masyarakat untuk memilih antara bank konvensional ataupun syariah.
- Sistem Keuntungan
Pada bank konvensional, prosentase bunga didasarkan pada besarnya simpanan atau pinjaman yang dimiliki nasabah.
Sedangkan bank syariah tidak mengenal istilah bunga melainkan prinsip untung rugi yang besarannya tetap, tidak dipengaruhi inflasi melainkan keuntungan proyek. Jika tidak ada keuntungan maka kerugian akan ditanggung bersama. - Pola Hubungan
Bank konvensional akan menempatkan dirinya sebagai debitur kapada nasabah yang bertindak sebagai kreditur.
Sedang bank syariah mengenal 4 pola yakni kemitraan, penjual-pembeli, sewa menyewa serta debitur kreditur dalam artian pemegang ekuitas. - Orientasi
Bank konvensional tidak berorientasi pada ajaran agama manapun karena berfokus pada keuntungan duniawi.
Sedangkan bank syariah berorientasi pada sistem ekonomi islam yang berpedoman pada keuntungan dunia yaitu profit dan keuntungan akhirat atau falah - Pengawas
Bank Syariah berjalan dibawah dewan pengawas khusus yakni Dewan Pengawas Syariah (DPS) sedangkan selama ini bank konvensional tidak memiliki dewan pengawas khusus.
Perbedaan bank syariah dan bank konvensional tersebut baiknya diketahui agar dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih sarana keuangan yang sesuai dengan prinsip Anda.
Baca Juga: Jokowi Berpesan ke Erick Thohir, Kinerja BSI Harus Sebagus Logonya
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
-
Jokowi Berpesan ke Erick Thohir, Kinerja BSI Harus Sebagus Logonya
-
Riau Bakal Punya Bank Syariah, Rencana April Di-launching
-
Jokowi: Non Muslim Harus Diterima Bank Syariah Indonesia
-
Diresmikan Hari Ini! Intip Fakta-fakta Bank Syariah Indonesia
-
Viral Curhat Nasabah Dapat Saldo Nyasar Rp 60 Juta, Pengirimnya Misterius
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
BRI Peduli Tanggap Bencana Banjir Sumatra, Percepat Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak
-
Disorot Imbas Bencana Sumatera, PT Toba Pulp Lestari Konflik dengan Masyarakat
-
Pendaftaran Mudik Motor Gratis (Motis) Nataru 2025: Rute, Jadwal dan Syarat
-
BGN Operasikan 276 SPPG sebagai Dapur Darurat Layani Pengungsi di Sumatera
-
IESR: Pernyataan Hashim Soal Fosil Bertentangan dengan Komitmen Energi Prabowo
-
Menko Zulhas: Ahli Gizi di MBG Wajib Ada!
-
OVO Tutup 2025 dengan Pertumbuhan Positif, Perluas Akses Inklusi Keuangan bagi Pengguna dan UMKM
-
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Diramal Meleset dari Target APBN
-
Admedika Bangun Sistem Bridging Real-Time: Percepat Proses Layanan dan Klaim di Bethsaida Hospital
-
Pelaksanaan Program Pemagangan Nasional di Telkom Ditinjau Menteri Koordinator Bidang Perekonomian