Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap, perbankan terus memfasilitasi pembiayaan di sektor pertanian, apalagi sektor pertanian tidak terimbas pandemi Corona.
"Kemarin kita menggulirkan sekitar Rp55 triliun di seluruh Indonesia. Alhamdulillah yang macet hanya sekitar 0,06 persen. Kecil sekali," ujarnya, di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (5/3/2021).
Ia mengunjungi beberapa integrated farming di Kabupaten Karanganyar. Mentan mendorong produktivitas lahan pertanian dan menilai, potensi pertanian di Kabupaten tersebut masih cukup bagus.
"Yang terpenting, bupati dan pemerintah daerah mau mendorong peningkatan sektor pertanian. Ini bisa diskala ekonomikan per seribu hektare, dan kita coba sikapi atas desakan bupati, ada 5000 hamparan yang kita coba," jelasnya.
Dia berharap, pertanian Karanganyar bisa melakukan diversifikasi dengan membudidayakan jeruk, kelapa serta penghasil pakan ternak itik.
"Dengan demikian, hasilnya itu bisa komperhensif dan bisa berskala ekonomi yang kuat," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy Edhy menerangkan, petani mendapatkan keringanan untuk membayarnya, yakni dapat dibayar dan boleh dicicil pada saat produk pertaniannya sudah menghasilkan (panen).
“Ini tentu memudahkan para petani. Misalnya petani mengajukan KUR Rp50 juta (tanpa agunan) untuk modal usaha taninya, yang berupa tanaman padi atau jagung,” ujar Sarwo.
Ia menambahkan, tahun ini pemerintah menurunkan suku bunga menjadi 6 persen per tahun dan tanpa agunan untuk pinjaman maksimal Rp50 juta.
Baca Juga: Upaya Mondernisasi, Kementan Bantu Petani Sumbawa Barat dengan Alsintan
Sarwo menggambarkan, tanaman tersebut baru menghasilkan setelah kurang lebih tiga bulan. Jadi ketika sudah 3 bulan, petani dapat melunasinya.
“Tahun sebelumnya, bunga KUR 7-8 persen, tapi sekarang menjadi 6 persen. Ini pasti tidak akan memberatkan petani,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Untuk Kuatkan Eksistensi Pertanian, Kementan Lakukan Gerakan Padat Karya
-
Inilah 4 Wilayah di Kalbar yang Diusulkan Jadi Lumbung Pangan
-
Kemendikbud dan Kementan Kerjasama Ciptakan 2,5 Juta Petani Milenial
-
Untuk Sukseskan Food Estate, Mentan Bentuk Tim Pendampingan
-
Upaya Mondernisasi, Kementan Bantu Petani Sumbawa Barat dengan Alsintan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera
-
Punya Pasar 179,8 Juta Jiwa, RI Bidik Peluang Dagang Lewat FTA Indonesia - EAEU
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Senis Sore, Antisipasi Kebijakan Suku Bunga BI
-
Tentakel Bisnis Hashim Djojohadikusumo yang Kian Kuat Menghisap