Suara.com - Harga emas dunia makin suram pada perdagangan akhir pekan lalu ke harga terendahnya dalam 9 bulan terakhir.
Pelemahan harga emas terjadi setelah data lapangan pekerjaan USA lebih baik dari perkiraan sehingga menopang dolar AS dan imbal hasil US Treasury. Pada akhir pekan ini, harga emas juga turun secara mingguan untuk ketiga pekan beruntun.
Mengutip CNBC, Senin (8/3/2021) harga emas di pasar spot turun 0,1 persen ke harga 1.695,22 dolar AS per ons setelah jatuh ke level terendah sejak 8 Juni tahun lalu di harga 1.685,40 dolar AS di sesi tersebut.
Pada pekan lalu emas spot turun 2 persen. Sedangkan harga emas di bursa berjangka USA turun 0,4 persen ke harga 1.693,10 dolar AS per ons.
"Optimisme ekonomi yang bergerak maju terus mendorong yield obligasi lebih tinggi dan tentunya telah menghilangkan peluang di pasar komoditas, termasuk emas," ujar David Meger, Analis Komoditas di lembaga High Ridge Futures.
Data menunjukkan lapangan pekerjaan AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Februari, meningkatkan harapan seputar pemulihan ekonomi yang cepat didorong oleh stimulus fiskal besar-besaran dan dorongan program vaksinasi.
Data ekonomi yang kuat mengangkat patokan imbal hasil Treasury 10-tahun ke level tertinggi sejak Februari 2020, sementara dolar AS juga melonjak.
Chairma Federal Reserve AS Jerome Powell pada hari Kamis mengulangi janjinya untuk menjaga kredit tetap longgar dan mengalir sampai orang Amerika kembali bekerja.
Namun, komentarnya mengecewakan investor emas yang mengharapkan dia untuk bertindak atas lonjakan yield obligasi USA tenor 10 tahun baru-baru ini yang telah mengirim harga emas batangan di bawah leve 1.700 dolar AS per ons.
Baca Juga: Harga Emas Antam Terus Turun, Hari Ini Rp 918.000 per Gram
Harga Perak turun 0,5 persen menjadi 25,16 dolar AS per ons dan turun 5,5 persen pada minggu ini, persentase penurunan mingguan terbesar sejak akhir November. Palladium naik 0,8 persen menjadi 2.357,28 dolar AS sementara platinum turun 0,2 persen menjadi 1.123,66 dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
IHSG Loyo di Akhir Perdagangan ke Level 8.300, Diwarnai Aksi Ambil Untung Hari Ini
-
Inovasi Daur Ulang Sampah Plastik BRI Dapat Dukungan Menteri UMKM dan Raffi Ahmad
-
Gubernur BI: Redenominasi Rupiah Perlu Waktu 6 Tahun
-
Hampir Rampung, Ini Kelebihan Kilang Minyak Balikpapan yang dikelola Pertamina
-
Buruh Tolak Kenaikan Upah 3,5 Persen: Masak Naiknya Cuma Rp80 Ribu
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
Jamkrindo Catatkan Laba Sebelum Pajak Rp 1,28 Triliun Hingga Oktober 2025
-
Sumbang PDB 61 Persen, UMKM RI Harus Naik Kelas
-
Kementerian UMKM Buka-bukaan Harga Satu Balpres Baju Thrifting
-
Serahkan Rp 6 Triliun ke BSN, BTN Akan Terbitkan Obligasi Untuk Tambah Modal