Suara.com - Saat ini, Barang Milik Negara (BMN) bidang perumahan yang masih dalam tahap proses percepatan serah terima aset mencapai Rp 8,5 triliun. Namun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan siap melakukan percepatan kepada penerima bantuan.
"Aset BMN yang telah dibangun oleh Ditjen Perumahan Kementerian PUPR harus segera diserah terimakah kepada penerima bantuan,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Ir. M Hidayat, saat membuka kegiatan Percepatan Serah Terima BMN di Yogyakarta, Rabu (24/3/2021).
Kegiatan Percepatan Serah Terima Barang Milik Negara ini digelar Sekretariat Ditjen Perumahan khusus untuk wilayah Jawa dan Bali selama empat hari, yaitu 23 - 26 Maret 2021. Sset BMN yang akan diserahkan berupa bangunan Rumah Susun Sewa, Rumah Khusus, dan Prasarana Sarana Utilitas (PSU).
Hidayat menerangkan, serah terima aset BMN dilaksanakan untuk mengurangi beban APBN di Kementerian PUPR. Pembangunan infrastruktur dan perumahan yang dibangun dibangun sesuai dengan usulan dari kementerian/lembaga dan pemerintah daerah maupun diskresi presiden.
Berdasarkan data, pembangunan program perumahan yang dilakukan Direktorat Jenderal Perumahan di seluruh Indonesia pada 2015 - 2019 mencapai Rp 29,5 triliun, antara lain dalam bentuk rumah susun sebanyak 1.833 tower, rumah khusus 32.464 unit, dan PSU untuk 4.614 unit rumah bersubsidi pemerintah.
“Dari seluruh pembangunan perumahan yang dilakukan Direktorat Jenderal Perumahan terdapat sebanyak 29 persen BMN senilai Rp 8,5 triliun dari total Rp 29,5 triliun yang belum diserah terimakan kepada penerima manfaat. Kami akan berupaya agar proses indefitikasi serta verifikasi data untuk percepatan serah terima aset ini bisa dilaksanakan dengan baik meskipun di masa pandemi Covid-19 ini,” terangnya.
Hidayat menambahkan, Direktorat Jenderal Perumahan akan menekankan instruksi dari Menteri PUPR untuk melakukan OPOR dalam pengelolaan aset BMN tersebut. OPOR adalah Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi, dan Rehabilitasi. Optimalisasi merujuk pada evaluasi dan inventarisasi terhadap pekerjaan yang sudah dapat dimanfaatkan.
“Optimalisasi juga berarti meneruskan pembangunan yang telah jadi namun belum bermanfaat sehingga perlu diberikan intervensi,” tandasnya
Selanjutnya, pemeliharaan merupakan salah satu prioritas agar pekerjaan yang telah selesai dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Sedangkan yang dimasud dengan operasi adalah memastikan bahwa seluruh pekerjaan dapat dioperasikan secara maksimal.
“Upaya rehabilitasi juga diperlukan agar seluruh infrastruktur yang telah dibangun tidak hanya dapat berfungsi namun juga bermanfaat bagi masyarakat. Dalam hal pembangunan infrastruktur baru, akan dilakukan secara selektif guna meminimalisasi pekerjaan yang tidak dapat rampung hingga batas waktu tahun 2024 mendatang,” tandasnya.
Baca Juga: PUPR Salurkan Rp 3,7 Miliar untuk Bangun 395 Rumah Masyarakat Papua
Berita Terkait
-
Warga Berpenghasilan Rendah di Magelang Bakal Dapat Rumah Khusus dari PUPR
-
Pemerintah akan Bangun Rusun Rp 5 Miliar bagi Yayasan dan Keuskupan di NTT
-
Hore, Masyarakat Belu di NTT Dapat Bantuan Perumahan
-
Menteri PUPR: Sektor Perumahan Jaga Perekonomian di Masa Pandemi
-
Untuk Kenyamanan Hunian Masyarakat Sulut, Pemerintah Salurkan Rp 13 M
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI